Ketikjari.com — Dalam rangka memperingati Satu Dekade Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, kampus vokasi pariwisata tersebut menggelar rangkaian Gerakan Wisata Bersih di beberapa destinasi unggulan NTB, mulai dari Kawasan tanjung Aan, hingga area Wisata Sembalun.
Aksi serentak ini menjadi bukti nyata kontribusi Poltekpar Lombok dalam menjaga keberlanjutan destinasi wisata di Nusa Tenggara Barat.
Ratusan mahasiswa, dosen, dan pegawai Poltekpar Lombok turun langsung melakukan aksi pembersihan, edukasi kebersihan, serta pengumpulan sampah dari jalur pantai, area wisata, hingga titik-titik yang rentan menjadi tempat pembuangan sampah wisatawan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan (SK) resmi Poltekpar Lombok yang menekankan pentingnya pengabdian lingkungan sebagai bagian dari proses pembelajaran vokasi.
Pelaksanaan kegiatan ini sudah berlangsung tiga kali mulai dari Pantai Mandalika dan Pantai Ampenan dan sekarang ini di beberapa titik strategis, seperti Pantai Tanjung Aan, dan lanjutan di Wisata Sembalun, menunjukkan pola gerak Poltekpar Lombok yang semakin luas dalam melibatkan civitas kampus pada aksi sosial yang berdampak langsung. Koordinasi juga telah dilakukan dengan ITDC Mandalika, pelaku wisata, serta komunitas lokal di Sembalun.
Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Ali Muhtasom,menegaskan bahwa rangkaian kegiatan tersebut menjadi simbol kuat perjalanan satu dekade kampus dalam mendukung pariwisata NTB.
“Sepuluh tahun Poltekpar Lombok bukan hanya tentang perjalanan akademik, tetapi tentang kontribusi nyata kepada masyarakat dan destinasi. Gerakan Wisata Bersih dari Kawan Pantai Mandalika pantai Ampenan hingga Wisata Sembalun ini menjadi saksi komitmen kami bahwa pariwisata harus dijaga melalui tindakan,” ujar Dr. Ali.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa harus ikut mengambil peran besar dalam menjaga keberlanjutan destinasi sebagai bagian dari identitas mereka sebagai calon profesional pariwisata.
“Kami ingin mahasiswa menjadi motor perubahan. Mereka harus tumbuh sebagai insan pariwisata yang peduli, beretika, dan memahami bahwa industri ini tidak akan tumbuh tanpa kelestarian lingkungan. Inilah esensi dari Gerakan Wisata Bersih,” katanya.
Kegiatan bersih-bersih di Sembalun menjadi salah satu yang paling menarik, mengingat kawasan tersebut termasuk salah satu tujuan wisata pegunungan paling populer di NTB. Mahasiswa menyisir area wisata, membersihkan jalur pendakian awal, titik parkir, dan area pemotretan favorit pengunjung serta mahasiswa juga memasak plang di beberapa bukit.
Sementara di kawasan Tanjung Aan, aksi berfokus pada pengumpulan sampah plastik, sisa makanan, serta memberikan edukasi langsung kepada wisatawan terkait pentingnya menjaga kebersihan pantai.
Kombinasi kegiatan di area pantai dan dataran tinggi ini memperkuat pesan bahwa pariwisata berkelanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga civitas akademika dan generasi muda.
Perayaan satu dekade Poltekpar Lombok melalui Gerakan Wisata Bersih di lokasi strategis ini diapresiasi oleh pelaku wisata, komunitas lokal, dan wisatawan. Melalui aksi ini, Poltekpar Lombok kembali menunjukkan peran pentingnya sebagai lembaga pendidikan vokasi yang tidak hanya fokus pada ruang kelas, tetapi juga terus memberi dampak positif bagi keberlanjutan pariwisata NTB.
Dengan semangat sepuluh tahun pengabdian, Poltekpar Lombok menegaskan bahwa praktik langsung, kepedulian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat akan terus menjadi pilar utama mereka dalam mencetak SDM pariwisata unggul.
















