ITDC Implementasikan Prinsip ESG Ekonomi Sirkuler Melalui “Integrated Food Surplus Program” Selama IndonesiaGP 2025

- Kontributor

Jumat, 10 Oktober 2025 - 05:44

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketikjari.com – Sebagai bagian dari komitmen terhadap praktik berkelanjutan dalam setiap penyelenggaraan event internasional, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola berbasis Ekonomi Sirkuler melalui “Integrated Food Surplus Program” selama perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 pada 3-5 Oktober 2025, di Pertamina Mandalika International Circuit, kawasan The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Program ini merupakan bentuk nyata ITDC berfokus pada pengelolaan pangan berlebih, pengurangan sampah makanan, dan meminimalisir jejak karbon dari aktivitas konsumsi pangan selama penyelenggaraan acara berlangsung.

Program Food Surplus Management atau Pengelolaan Makanan Berlebih berbasis Ekonomi Sirkuler ini terdiri dari 2 (dua) kategori, yaitu pertama adalah Food Takeaway atau makanan berlebih yang masih layak konsumsi – dari area VIP Royal Box, Deluxe, dan VIP Tent, Kitchen Dorna Sport dan konsumsi panitia – dikumpulkan dan didistribusikan di hari yang sama kepada volunteer dan masyarakat sekitar, termasuk kelompok anak-anak pengajian di kawasan The Mandalika. Program ini berhasil mengemas kelebihan makanan menjadi 1000 kotak makanan ukuran 500ml atau setara dengan 500 gr yang berisi makanan higienis yang masih layak konsumsi. Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi pemborosan makanan, tetapi juga menghadirkan manfaat sosial nyata bagi komunitas setempat. Secara langsung program ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain: 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

  • SDG 2 – Zero Hunger: Dengan mendistribusikan makanan berlebih kepada masyarakat, program ini membantu mengurangi kelaparan dan meningkatkan akses pangan bergizi.
  • SDG 12 – Responsible Consumption and Production: Program ini mendorong pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab, khususnya dalam pengelolaan limbah makanan.
  • SDG 13 – Climate Action: Pengurangan sampah makanan berarti pengurangan emisi karbon dari proses produksi, transportasi, dan pembuangan makanan, yang berkontribusi pada aksi mitigasi perubahan iklim.
  • SDG 11 – Sustainable Cities and Communities: Kegiatan ini memperkuat keterlibatan komunitas lokal dalam praktik keberlanjutan, menciptakan ekosistem sosial yang lebih inklusif dan resilien.
Baca Juga :  KEK Mandalika Raih Penghargaan KEK Jasa Terbaik dalam Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 dan White Paper OPM Beyond 2024

Sementara itu, kategori kedua adalah Food Waste atau limbah makanan dari makanan yang sudah tidak layak konsumsi, dan akan diolah kembali menjadi kompos agar bermanfaat. Melalui kerja sama dengan Look Up Agro yang merupakan komunitas setempat binaan ITDC, 4,71 ton sampah makanan berhasil dikumpulkan dan saat ini sedang melalui proses sortasi oleh komunitas tersebut. Sampah makanan ini diolah menggunakan metode bio-konversi dengan larva Black Soldier Fly (BSF) dan juga dijadikan kompos secara lokal dan berkelanjutan. Selain efektif dalam mengurangi volume sampah, metode ini juga menghasilkan produk bernilai seperti pakan ternak dari maggot dan pupuk organik dari kompos. Nantinya maggot akan dimanfaatkan kembali oleh komunitas Look Up Agro, sedangkan hasil kompos akan dimanfaatkan untuk mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Integrated Farming System ITDC, yang ditujukan kepada para petani binaan di kawasan The Mandalika. 

Dengan pendekatan holistik ini, ITDC menerapkan prinsip Circular Economy atau Ekonomi Sirkuler, di mana limbah dari satu sektor (event hospitality) menjadi sumber daya bagi sektor lain (pertanian setempat) yang dikelola di dalam dan sekitar kawasan sehingga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Dengan mendorong pengelolaan sumber daya yang efisien, pengurangan limbah, dan pemanfaatan kembali bahan organik maka pengolahan food waste menjadi kompos juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, karena menghindari proses pembusukan limbah makanan yang menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang paling kuat.

Baca Juga :  ITDC dan Plataran Sepakati Kerjasama Hadirkan Center of Nusa Dua’s Iconic Intimate Venue dan Dining

Atas adanya pengelolaan sampah makanan dengan pola ini, ITDC berupaya menerapkan prinsip carbon neutral, dimana jejak karbon yang timbul dari sisa makanan dapat dinetralkan melalui proses pengomposan dan pengelolaan maggot. Untuk memastikan bahwa klaim carbon neutral ini memiliki dasar ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan, ITDC menggandeng Control Union, suatu lembaga independen dengan reputasi global dalam verifikasi dan validasi praktik keberlanjutan. Proses ini mencakup penghitungan jejak karbon, audit pengelolaan limbah, dan penilaian dampak lingkungan secara menyeluruh. Langkah ini menunjukkan komitmen ITDC pada pengurangan emisi, dan juga pada transparansi dan akuntabilitas dalam setiap inisiatif ESG yang dijalankan. MotoGP Mandalika 2025 pun bisa menjadi contoh konkrit  bagaimana sport tourism dapat menjadi katalisator perubahan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Melalui Integrated Food Surplus Program ini, bersama komunitas Bank Sampah setempat, kami berkolaborasi semakin memantapkan penerapan Ekonomi Sirkuler, mengedepankan optimalisasi sumber daya dalam pengelolaan makanan berlebih secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, memberdayakan masyarakat setempat, memastikan upaya kolektif ini memberikan manfaat bagi lingkungan, masyarakat, dan juga perusahaan serta pemangku kepentingan lainnya secara holistik,” ujar Rannie Kamil, Destination Research & ESG Division Head ITDC.

Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGPTM di Pertamina Mandalika International Circuit bukan hanya ajang balap motor kelas dunia, tetapi juga momentum untuk menunjukkan komitmen nyata terhadap keberlanjutan, menjadi salah satu model praktik baik bagi penyelenggaraan event berskala internasional di Indonesia.

Berita Terkait

Rinjani Travel Mart 2025 Hadir di The Mandalika,Perkuat Jejaring Bisnis Pariwisata NTB
Poltekpar Lombok Raih Akreditasi Unggul Dari BAN-PT
KELAS BARU : TCR dan BMW Siap Adu Cepat di Mandalika Festival of Speed
Expo Mandalika 2025 : Lomba Masak Ikan Warnai HUT ke-80 Lombok Tengah
Bandara Lombok Layani 72 Ribu Penumpang Selama MotoGP 2025
Bupati Pathul Resmikan Plaza Simpang 3 Dara,Taman Bawaq Muda dan RTPRA Biao
Keramahan dan Nuasa Budaya NTB Di Bandara Lombok Antarkan Kepulangan Rombongan MotoGP 2025
HCF Group Groundbreaking Proyek Green Paradise di Lombok

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 03:22

PERKEMI Loteng Gelar Penataran Pelatih, Penguji dan Wasit

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:25

Rinjani Travel Mart 2025 Hadir di The Mandalika,Perkuat Jejaring Bisnis Pariwisata NTB

Senin, 13 Oktober 2025 - 03:51

Poltekpar Lombok Raih Akreditasi Unggul Dari BAN-PT

Jumat, 10 Oktober 2025 - 05:44

ITDC Implementasikan Prinsip ESG Ekonomi Sirkuler Melalui “Integrated Food Surplus Program” Selama IndonesiaGP 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 - 02:06

Fokus Pembinaan Generasi Muda Bupati Pathul Resmi Buka PORKAB POR Usia Dini 2025

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:00

Expo Mandalika 2025 : Lomba Masak Ikan Warnai HUT ke-80 Lombok Tengah

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:18

Bandara Lombok Layani 72 Ribu Penumpang Selama MotoGP 2025

Rabu, 8 Oktober 2025 - 11:41

Bupati Pathul Resmikan Plaza Simpang 3 Dara,Taman Bawaq Muda dan RTPRA Biao

Berita Terbaru

Pariwisata

Poltekpar Lombok Raih Akreditasi Unggul Dari BAN-PT

Senin, 13 Okt 2025 - 03:51