Ketikjari.com – Politeknik Pariwisata ( Poltekpar) Lombok melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Tujuh desa wisata di destinasi pariwisata super prioritas Mandalika Kamis 07 November 2024.
Kegiatan yang mengangkat tema “Arah Pengembangan Desa Wisata Di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Menuju Pariwisata Berbasis Masyarakat” ini dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Pariwisata Lombok Dr. Ali Muhtasom,M.M.,CHCM.,CHE di Ruang Amphiteater, Gedung Rektorat Poltekpar Lombok.
Kegiatan FGD ini dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah, sejumlah mitra dari Non-Governmental Organization (NGO), dan perwakilan agen perjalanan wisata. Selain itu, kegiatan ini melibatkan Kepala Desa dan Kelompok Sadar Wisata dari tujuh desa wisata di sekitar Mandalika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutan Direktur Poltekpar Lombok mengatakan bahwa sebagai fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi,Poltekpar Lombok wajib melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat, dan untuk tahun 2024 ini difokuskan kepada pengembanan Desa Wisata.
Melalui FGD ini, berbagai rekomendasi disusun untuk memperkuat arah pengembangan desa wisata di kawasan Mandalika, termasuk pembentukan kemitraan strategis dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan peran Pokdarwis dalam pemberdayaan komunitas.
Poltekpar Lombok akan terus mendampingi proses ini melalui program pelatihan, penelitian, dan pendampingan yang mendukung pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Man
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika juga telah menjadi destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia. Maka, kepada penggiat dan pengelola desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah, agar menjadikan momentum itu untuk berbenah diri dan memperkuat pariwisata dengan merangkul masyarakat dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Sementara. Kadis Pariwisata Lombok Tengah Lalu Sungkul menyampaikan bahwa untuk mengembangkan suatu Desa wisata harus dibangun dari isu yang menjadi ciri khas dari Desa wisata, setelah itu baru bisa lanjut pada tahap koordinasi dari pemerintah Desa, Kabupaten, Provinsi hingga ke pusat. Kunci utamanya dibutuhkan 3I, Idea, Implementation and Impact.
Salah satunya adalah Poltekpar Lombok. Dengan kehadiran Poltekpar Lombok di NTB ini maka kita punya optimisme tinggi kualitas SDM Pariwisata NTB akan meningkat, salah satunya adalah Pengelola Desa Wisata.
Kepada para penggiat wisata untuk dapat memastikan kondisi yang aman, nyaman, tertib dan ramah terhadap tamu atau pengunjung yang datang ke desa wisata yang ada di Lombok Tengah.
Pulau lombok sudah terkenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit, yang memiliki beberapa destinasi wisata yang tidak kalah indah dengan destinasi wisata di belahan dunia lainnya.
Salah satunya adalah desa wisata yang menyajikan bentang budaya maupun bentang alam yang memiliki nilai jual objek wisata, baik alam maupun buatan yang menarik.”Hadirnya desa wisata ini berdampak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” katanya.
Pemerintah Daerah kedepan juga bakal memberikan perhatian yang lebih kepada seluruh desa wisata yang ada di Lombok Tengah. Baik berupa program fisik maupun edukasi terhadap masyarakat lokal.
“Karena desa wisata merupakan salah satu program unggulan yang diusung oleh pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam ikhtiar mendorong pertumbuhan ekonomi,”ujar Kadis Pariwisata asal desa Rambitan ini