Ketikjari.com – Krida Agya One Make Race (OMR) Race 1 kembali membuktikan diri sebagai salah satu kelas paling kompetitif dalam rangkaian Mandalika Festival of Speed yang digelar di Pertamina Mandalika International Circuit. Sejak lampu start padam hingga bendera finis dikibarkan, duel ketat tersaji di lintasan, baik pada kategori Seeded maupun Non-Seeded.
Di kategori Seeded, Romy Tahrizi dari GR Garage Auto 2000 tampil dominan dan berhasil mengamankan posisi teratas. Dengan konsistensi serta kontrol balap yang solid, Romy mampu menjaga keunggulan hingga finis. Tekanan kuat diberikan Rizky Rafi Thamrin dari Razaiq Motorsport yang finis di posisi kedua, sementara Dicko Prasetyo W Utomo dari Rizqy Motorsport melengkapi podium ketiga, menandai rapatnya persaingan di kelompok pembalap unggulan.
Sementara itu, kategori Non-Seeded juga berlangsung tak kalah seru. Ferry Andrea Saputra dari GR Garage Auto 2000 tampil impresif dan keluar sebagai juara berkat ritme balap yang stabil sepanjang lomba. Farrel Rafellyno dari Bumidia Racing harus puas di posisi kedua setelah memberi perlawanan sengit hingga lap akhir, disusul Fandy Adianto dari Tania Motorsport di posisi ketiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Krida Toyota, Koenadi menegaskan bahwa Krida Agya OMR dirancang sebagai wadah pembinaan pembalap muda nasional. Menurutnya, ajang ini tidak hanya mengasah kemampuan balap, tetapi juga menjadi bukti durabilitas Toyota Agya sebagai mobil LCGC yang kompetitif di lintasan balap.
“Melalui Krida Agya OMR, kami ingin melahirkan pembalap-pembalap muda berbakat. Di sisi lain, ajang ini menunjukkan bahwa Toyota Agya tidak hanya nyaman digunakan harian, tetapi juga tangguh dan sporty di arena balap,” ujar Koesnadi.
Apresiasi juga datang dari Priandhi Satria, Direktur Utama PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Ia menilai Krida Agya OMR mencerminkan esensi pembinaan balap yang sesungguhnya.
“Dengan spesifikasi mobil yang setara, faktor kemampuan, konsistensi, dan mental bertanding pembalap menjadi penentu utama. Persaingan ketat di Race 1 ini menjadi indikator positif bagi masa depan balap roda empat nasional,” kata Priandhi.
Ia menambahkan, MGPA berkomitmen menjadikan Pertamina Mandalika International Circuit sebagai rumah bagi pengembangan motorsport nasional. “Kami ingin Mandalika terus melahirkan pembalap-pembalap Indonesia yang mampu bersaing, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional,” tambahnya.
Dengan hasil ketat di kedua kategori, persaingan Krida Agya OMR dipastikan masih akan semakin panas pada balapan selanjutnya. Selisih waktu yang tipis membuka peluang perubahan posisi, sekaligus menjanjikan tontonan menarik bagi para pecinta balap nasional.

















