Ketikjari.com– Sirkuit Mandalika kembali kedatangan wajah yang tidak asing bagi para penggemar motorsport nasional. Ine Rosdiana, salah satu pembalap wanita paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir, bersiap menutup musim balap 2025 dengan sebuah langkah berani: turun di Toyota Agya One Make Race (Krida Agya OMR) pada Mandalika Festival of Speed (MFoS) Final Round, 12–14 Desember mendatang.
Selama ini, Ine dikenal sebagai drifter dan time attacker yang konsisten menunjukkan peningkatan performa, termasuk ketika tampil kompetitif dalam ajang Radical Time Attack di Mandalika. Namun tahun ini, ia membuat keputusan berbeda—masuk ke dunia arrive & race, sebuah format balapan yang menuntut lebih dari sekadar kecepatan.
Jika time attack menitikberatkan pada presisi waktu, maka balapan roda-roda seperti Agya OMR menuntut lebih banyak variabel: duel langsung, manajemen ritme, konsistensi lap, hingga kemampuan membaca momentum lawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keputusan Ine memasuki kelas ini dinilai sebagai titik penting dalam perkembangan kariernya. Perubahan format ini tidak hanya memaksanya mengasah kemampuan baru, tetapi juga membuka peluang untuk menantang pembalap-pembalap pria dan wanita dalam situasi kompetitif yang lebih intens.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyebut kehadiran Ine sebagai salah satu elemen yang memperkaya gelaran MFoS tahun ini.
“Partisipasi pembalap wanita seperti Ine Rosdiana membawa energi positif bagi ekosistem motorsport nasional. Kehadirannya tidak hanya memperkuat kompetisi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi talenta muda, khususnya perempuan, untuk berani masuk dan berkembang di dunia balap,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Motorsport MGPA, Denny Pribadi, menegaskan bahwa langkah Ine adalah fase pembelajaran yang sangat menantang bagi seorang pembalap yang sebelumnya fokus di time attack.
“Berpindah dari time attack ke balap arrive & race adalah lompatan besar. Di sini bukan hanya soal cepat, tetapi soal strategi, ritme, konsistensi, dan bagaimana bertahan di tengah tekanan duel langsung. Kami melihat Ine punya paket lengkap dan potensi besar untuk memberi tontonan menarik pada final round nanti,” jelasnya.
Ine Rosdiana bukan sekadar peserta. Ia merupakan representasi perempuan yang berani menembus batas dunia motorsport, yang selama ini didominasi pembalap pria. Setiap kehadirannya di lintasan selalu memantik antusiasme tersendiri, terutama di Mandalika di mana ia telah beberapa kali bertarung untuk mencatatkan catatan waktu terbaik.
Di final round MFoS 2025, aksi Ine diprediksi menjadi salah satu yang paling ditunggu. Kelas Krida Agya OMR akan menjadi panggung baru baginya untuk menunjukkan adaptasi, perkembangan, dan mentalitas kompetitif yang lebih matang.
Dengan jadwal padat dan rivalitas ketat yang menanti, final round MFoS diperkirakan menjadi salah satu momentum terbesar motorsport nasional tahun ini. Bersama para pembalap lain, Ine akan menjadi bagian dari pertarungan seru yang akan menutup rangkaian MFoS 2025 dengan gemilang.

















