27 Tahun Reformasi: Prof. Abdul Wahid Soroti Konsistensi Demokrasi dan Ancaman Oligarki

- Kontributor

Kamis, 29 Mei 2025 - 05:30

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketikjari.com- Perjalanan reformasi Indonesia telah mencapai usia 27 tahun sejak bergulirnya gerakan besar pada 1998 yang menggulingkan rezim Orde Baru. Dalam rentang waktu tersebut, Indonesia telah melalui transformasi politik dan sosial yang signifikan. Namun, sejumlah tantangan besar masih membayangi cita-cita reformasi, khususnya dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Dr. Abdul Wahid, mengingat kembali atmosfer mencekam menjelang runtuhnya Orde Baru. Ia menuturkan bahwa dirinya menjadi saksi langsung kondisi politik menjelang reformasi, bahkan telah menuliskannya dalam sebuah catatan perlawanan yang sempat menjadi perbincangan luas.

“Waktu itu, pada 1996, saya sudah merasakan bagaimana ketat dan represifnya suasana politik. Buku yang saya tulis tentang catatan perlawanan sempat menjadi perbincangan karena merekam betul bagaimana manusia Indonesia, terutama generasi muda dan mahasiswa, hidup dalam tekanan sistem otoriter Orde Baru,” ungkap Prof. Wahid, Rabu (28/5/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Capaian Reformasi: Demokratisasi dan Ruang Publik yang Lebih Terbuka

Prof. Wahid menilai bahwa reformasi membawa lompatan besar dari masa lalu yang penuh dengan totalitarianisme politik menuju era demokrasi yang lebih terbuka. Salah satu capaian yang ia soroti adalah pemilu langsung, kebebasan berpendapat, serta partisipasi politik yang luas melalui keberadaan berbagai partai politik.

Baca Juga :  Bupati Bersama Wabup Launching Calender Of Event 2024 di Cat Free Night

“Dulu kita hanya mengenal tiga partai politik, tapi pasca reformasi, muncul banyak partai yang memberi warna dalam demokrasi. Kebebasan berpendapat juga jauh lebih terbuka, termasuk di ruang-ruang digital seperti media sosial,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa otonomi daerah, penguatan lembaga-lembaga hak asasi manusia, hingga penghapusan dwi fungsi ABRI merupakan warisan reformasi yang patut diapresiasi hingga saat ini.

Tantangan 27 Tahun Reformasi: Oligarki, Kesenjangan, dan Kemunduran Nilai

Meski begitu, Prof. Wahid mengingatkan bahwa semangat reformasi belum sepenuhnya konsisten dijaga. Ia menyoroti masih kuatnya pengaruh oligarki politik dan ekonomi, serta ketimpangan ekonomi yang belum terselesaikan.

“Kalau dulu kita menyebut KKN—korupsi, kolusi, nepotisme—sekarang bentuknya lebih kompleks dan terselubung. Ekonomi masih banyak dimonopoli oleh kelompok elite. Kita belum mencapai keadilan sosial yang merata,” paparnya.

Ia juga mengkritisi wacana penundaan pemilu yang sempat mencuat beberapa waktu lalu, yang menurutnya bertentangan dengan semangat dasar reformasi.

“Wacana penundaan pemilu itu mencederai cita-cita reformasi. Kita harus konsisten menjaga pemilihan langsung dan kebebasan pers sebagai bagian dari demokrasi yang sehat,” tegasnya.

Pesan untuk Generasi Muda: Jangan Lupa Sejarah Reformasi

Prof. Wahid menyayangkan bahwa generasi muda saat ini kerap merasa jauh dari narasi perjuangan reformasi. Menurutnya, hal ini terjadi karena melimpahnya informasi di era digital yang seringkali menenggelamkan sejarah penting bangsa.

Baca Juga :  Komisi II DPRD Lombok Tengah Terima Hearing LAUK

“Generasi muda perlu mendapatkan pemahaman yang utuh tentang perjuangan masa lalu. Ini penting agar mereka tidak lupa arah perjuangan reformasi dan bisa menjadi penjaga masa depan bangsa,” kata Prof. Wahid.

Harapan dan Rekomendasi: Arah Baru Menuju Keadilan Sosial

Prof. Wahid menyampaikan bahwa ada sejumlah langkah strategis yang perlu diambil untuk menjaga dan memperkuat reformasi ke depan. Di antaranya adalah reformasi agraria dan ekonomi rakyat, agar distribusi kekayaan bisa lebih merata dan tidak hanya dinikmati oleh segelintir elit.


Penguatan tata kelola pemerintahan dan pemberantasan korupsi yang konsisten. Pengembangan ekonomi berbasis koperasi dan UMKM yang dikelola rakyat.


Selain itu ia mendorong maksimal pendapatan negara untuk kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.


Terakhir, pembinaan dan pemberdayaan generasi muda, termasuk penyediaan lapangan kerja layak, akses permodalan, dan pasar yang adil.


“Kita butuh kebijakan yang berpihak pada rakyat. Pendapatan negara harus kembali ke rakyat untuk kebutuhan dasarnya. Tidak hanya itu, generasi muda perlu dilibatkan secara aktif dan diberi ruang tumbuh lewat pekerjaan layak dan akses ekonomi,” pungkas Prof. Wahid.

Berita Terkait

Mandalika International Festival 2025 Siap Menggebrak,Dipimpin Direktur MIF Sirajuddin
Febriana Irfani Asal Lombok Timur Raih Gelar Duta Lingkungan NTB 2025
Kajari Lombok Tengah Dr. Putri Ayu Wulandari Dinobatkan sebagai Tokoh Peduli dan Pengayom Pondok Pesantren
AKBP Eko Yusmiarto Dianugerahi Penghargaan Tokoh Inspiratif oleh Kanwil Kemenag NTB
Ketegasan Penegakan Hukum Jadi Benteng Terakhir Hadapi Tambang Ilegal di NTB
Ketua GMP RI NTB: Peredaran Narkoba Lebih Ganas dari Nuklir
Tuan Guru Mala Sari’i Serukan Bahaya Narkoba
Generasi Muda Terancam, Narkoba Jangan Dibiarkan Menyebar

Berita Terkait

Sabtu, 29 November 2025 - 01:05

Launching Sila’DeLumbar Resmi Diperkenalkan, Hadirkan Terobosan Baru untuk Masyarakat Lombok

Jumat, 28 November 2025 - 01:27

The Golo Mori Fasilitasi Workshop Isu Kedisabilitasan untuk Perkuat Ekosistem Inklusif di Labuan Bajo

Minggu, 23 November 2025 - 02:42

Wabup Nursiah Hadiri Kampanye Cegah Perkawinan Anak di SMPN 3 Kopang

Rabu, 19 November 2025 - 14:37

Diskominfo Lombok Tengah Perkenalkan PEPADU,Terobosan Besar Integrasi Layanan Publik Digital

Rabu, 19 November 2025 - 06:52

Lombok Tengah Genjot Operasi Genting 2025: Data KRS Jadi Senjata Utama Tekan Stunting

Selasa, 18 November 2025 - 01:59

Diskominfo Loteng Apresiasi Mahasiswa PKL Unram atas Dukungan dalam Peliputan Kegiatan Pemerintah Daerah

Sabtu, 15 November 2025 - 08:17

Lombok Tengah Siap Sukseskan Jambore Cabang XV Pramuka 2025 di Bumi Perkemahan DAM Pengga

Sabtu, 15 November 2025 - 08:02

Wabup Nursiah Hadiri Sosialisasi Perpres 57/2023,Pemda Loteng Dorong Transparansi Bursa Kerja

Berita Terbaru