Ketikjari.com – Jelang balapan Grand Touring World Challenge Asia,9 – 11 Mei 2025.Persiapan Sirkuit Internasional Mandalika tuntas 100 persen.Termasuk yang paling penting untuk menggelar balapan yaitu Homologasi grade tiga dan kesiapan Marshall Mandalika yang tuntas menggelar latihan.ada hari ini, Kamis (8/5/2025) Sirkuit Mandalika Internasional di Lombok NTB resmi mengantongi homologasi grade tiga dari Federasi Automobil Internasional (FIA) sebagai syarat menggelar balapan GT World Challenge Asia.
Pada hari ini, Kamis (8/5/2025) Sirkuit Mandalika Internasional di Lombok NTB resmi mengantongi homologasi grade tiga dari Federasi Automobil Internasional (FIA) sebagai syarat menggelar balapan GT World Challenge Asia.
“Untuk mendapatkan hasil maksimal pada homologasi GT World Challenge Asia 2025 ini membutuhkan waktu cukup panjang. Bahkan, kami harus dipaksa untuk membongkar sebagian aspal demi memenuhi standar FIA. Tetapi kami percaya kita bisa kerjakan sendiri dan alhamdulillah tadi pagi Jam lima resmi surat dari FIA kita telah resmi mendapatkan homologasi grade tiga,” jelas Direktur MGPA Priandhi Satriai dalam konferensi pers Kamis 8 Kamis 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Priandhi menjelaskan, dalam perjalanan panjang tersebut. Pihaknya tidak menggunakan konsultan asing untuk merubah aspal lintasan. Pihaknya hanya mengandalkan tim internal MGPA untuk mengerjakan semua.
Bagi Andhi sapaan akrabnya Ini cukup berat, tetapi bersama Wakil Direktur mas Samsul Purba komitmen untuk jalankan ini sendiri 100 persen tanpa menggunakan pihak asing untuk melakukan homologasi.
Sementara itu,persiapan Marshall Mandalika,Menurut Andhi dipastikan tuntas jelang latihan bebas, Jumat (9/5/2025). Pelatihan Marshall sendiri digelar selama dua hari 6-7 Mei di Sirkuit Mandalika.
Kemarin pada hari kedua ini diisi dengan sesi-sesi aplikatif yang mengedepankan prosedur recovery dan respons medis darurat di lintasan. Kegiatan pelatihan terbagi dalam dua sesi utama.
Pada pagi hari pukul 09.00–12.00 WITA, peserta mendapatkan pembekalan terkait prosedur recovery dasar, penanganan medis darurat, serta teknik ekstrikasi.
Sedangkan pada sesi siang pukul 13.00–16.30 WITA, para marshal berlatih langsung menggunakan alat berat seperti 4×4 Recovery, Truck Crane, Telescopic Handler, dan Towing Vehicle.
Pelatihan hari ini dibimbing oleh para instruktur berpengalaman dari berbagai institusi, antara lain Arief Budiarto dan Dani Sarwono dari IMI (Ikatan Motor Indonesia).
Kemudian Fazli Mukhtar Affandi, Muhammad Hasbullah, Kamal Firdaus Isa, dan Baiuzzaman Bakri dari SIC dari epang International Circuit).
Selanjutnya Basir Mohamad, Muhammad Iqbal, Zaizul Jifri, dan Nazarul Hanafi dari tim recovery profesional Malaysia, SAMSENG; serta dukungan dari RSUDP NTB dan BASARNAS untuk sesi pelatihan medis dan evakuasi.enurutnya, keberadaan GT World Challenge Asia 2025 ini bukan hanya sekedar balapan biasa. Ia menjelaskan bahwa, keberadaan ini sekaligus memperkuat status NTB sebagai daerah dengan sport tourism di dunia.
Menurutnya, keberadaan GT World Challenge Asia 2025 ini bukan hanya sekedar balapan biasa. Ia menjelaskan bahwa, keberadaan ini sekaligus memperkuat status NTB sebagai daerah dengan sport tourism di dunia.
“Ini bukan sekedar balapan saja. Kami berharap ini dapat meningkatkan nilai investasi di Mandalika, NTB dan tentunya Indonesia juga,” tegasnya.
Ia menyampaikan alasan pihaknya harus mendapatkan homologasi mengadakan balapan ini. Priandhi menyebut, balapan ini bukan balapan seperti MotoGP yang profesional. Namun, GT World Challenge Asia 2025 ini adalah ajang senang-senang para pengusaha gaek di Asia.
“Karena yang balapan ini terutama kalau balapan MotoGP itu adalah profesional. Mereka mengejar poin. Kalau ini adalah gentleman driver pengusaha yang memiliki untuk mengikuti balap dari pengusaha properti, pemilik hotel dan pemilik gedung dan macam-macam ya,” imbuhnya.
Selain itu, Priandhi menegaskan bahwa, pihaknya sangat merasakan betul dampak dari ajang tersebut. Dampak itu bukan hanya sekedar dari sektor pariwisata, melainkan perekonomian dan investasi di Mandalika.
“Ada salah satu investor asing ketika mendengar GT World Challenge Asia ini, dia buru-buru investasi di Mandalika karena melihat potensi kedepannya,” bebernya.