Ketikjari.com— Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali memperkuat langkahnya sebagai pusat pariwisata Muslim dunia melalui penyelenggaraan International Halal Conference ke-6 (INHAC VI) yang berlangsung di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok pada 26–27 November 2025.
Konferensi internasional ini digelar bekerja sama dengan Institute Technology Mara (ITM) Malaysia dan melibatkan puluhan akademisi, peneliti, serta praktisi industri halal dari berbagai negara, termasuk Italia, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Turki. Kehadiran peserta internasional tersebut menandai semakin kuatnya posisi Lombok dalam jaringan riset dan pengembangan industri halal global.
Pembantu Direktur I Poltekpar Lombok, Dr. Amirosa Ria Satiadji, M.M., CHE., CEE., CIQnR, menegaskan bahwa keterlibatan Poltekpar Lombok dalam agenda ilmiah internasional seperti INHAC merupakan bagian penting dari upaya memperkuat peran Lombok sebagai pusat pengembangan pariwisata halal di Indonesia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keterlibatan Poltekpar Lombok dalam agenda ilmiah internasional ini merupakan bagian dari upaya memperkuat posisi Lombok sebagai pusat pengembangan halal tourism di Indonesia. Melalui INHAC VI, kami ingin membawa standar akademik, riset, dan kolaborasi internasional untuk mendukung percepatan pengembangan destinasi ramah Muslim di NTB,” ujar Dr. Amirosa.
Ia menambahkan bahwa konferensi ini menjadi momentum strategis untuk mendorong peningkatan kualitas layanan halal, memperkuat jejaring global, dan memfasilitasi pertukaran gagasan inovatif antarnegara.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk memperluas perspektif dan memastikan bahwa pengembangan pariwisata halal di Lombok tidak hanya berjalan, tetapi berkembang dengan standar global sehingga mampu bersaing secara internasional,” lanjutnya.
Penyelenggaraan INHAC VI berlangsung bersamaan dengan meningkatnya pengakuan nasional terhadap NTB sebagai destinasi halal unggulan. Pada ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025, NTB dinobatkan sebagai salah satu daerah dengan destinasi ramah Muslim terbaik di Indonesia dan meraih Special Recognition Award sebagai provinsi yang menjadi benchmark global dalam pengembangan pariwisata halal berbasis sport tourism.
Prestasi tersebut menjadi bukti bahwa NTB terus meningkatkan kualitas ekosistem halal, baik dari sisi layanan, infrastruktur, maupun sumber daya manusia.
Selama dua hari pelaksanaan, INHAC VI menampilkan diskusi dan pemaparan riset terkait standar layanan halal internasional, inovasi ekonomi syariah, potensi industri halal global, serta model pengembangan destinasi Muslim-friendly.
Dengan penyelenggaraan konferensi ini, Poltekpar Lombok berharap NTB semakin diakui sebagai pusat studi, riset, dan pengembangan industri halal yang relevan dengan kebutuhan pasar dunia. INHAC VI juga diharapkan menghasilkan rekomendasi yang memperkuat langkah NTB dalam mewujudkan pariwisata ramah Muslim yang berkelanjutan dan kompetitif.
















