Ketikjari.com – Ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Penataran Pelatih, Penguji, dan Wasit Daerah Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) yang digelar di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 10–12 Oktober 2025..
Kegiatan ini menghadirkan delapan penguji yang diutus langsung oleh Pengurus Besar (PB) Perkemi.
Wakil Ketua Perkemi Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Kariadi, S.Kom, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam dunia Shorinji Kempo.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, ujian bagi pelatih, penguji, dan wasit bertujuan untuk mengukur kemampuan teknis, filosofis, serta pemahaman peraturan bagi para praktisi yang ingin mengajarkan atau memimpin pertandingan Kempo.
” Ujian ini memastikan bahwa para kandidat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melatih para Kenshi serta memimpin dan menilai pertandingan sesuai ajaran Kempo yang menjunjung tinggi keselamatan dan pengembangan diri,” ujar Lalu Kariadi.
Dalam ujian tersebut, peserta diuji dalam beberapa aspek. Dari sisi keterampilan teknis, peserta harus menguasai teknik dasar dan lanjutan Shorinji Kempo, baik serangan maupun pertahanan.
Dari sisi filosofi, peserta diuji pemahaman mereka terhadap nilai-nilai Kempo yang berlandaskan prinsip-prinsip ajaran agama, seperti tidak menyakiti, tidak menyerang lebih dulu, serta menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat.
Selain itu, peserta juga diuji dalam pengetahuan peraturan pertandingan (randori) dan cara memimpin jalannya pertandingan secara adil.
Untuk calon pelatih, penilaian difokuskan pada kemampuan menyampaikan materi teknis dan filosofis Kempo secara efektif kepada para Kenshi.
Lalu Kariadi menambahkan, dalam struktur Shorinji Kempo, setiap tingkatan keahlian disebut “Dan.”
Seorang Kenshi dapat naik jenjang setelah mengikuti serangkaian ujian dan sertifikasi.
“Begitu seseorang mencapai tingkat Dan, mereka dapat mengikuti sertifikasi pelatih. Setelah itu bisa melanjutkan ke sertifikasi penguji, dan selanjutnya menjadi wasit,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya pelatih dan wasit yang tersertifikasi, Shorinji Kempo di Indonesia dapat terus berkembang secara profesional dan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bela diri ini.
“Dengan sertifikasi yang jelas, kita bisa menjaga kualitas pengajaran serta memastikan tujuan awal pendiri Kempo tercapai, yaitu menciptakan manusia yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.