Ketikjari.com – Gelaran MotoGP Mandalika 2025 semakin dekat. Ajang balap motor internasional bergengsi ini dijadwalkan berlangsung pada 3–5 Oktober 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025, ITDC, The Mandalika, MGPA, dan Forum Kepala Dusun (Kadus) Desa Kute menggelar sarasehan bertajuk Cipta Kondisi KEK Mandalika Menjelang Event MotoGP 2025 pada 6 September 2025 lalu.
Untuk pertama kalinya, sejak MotoGP dilaksanakan di Sirkuit Mandalika, Chairman dan Wakil Chairman event Pertamina Grand Prix of Indonesia turun langsung sampai ke tingkat dusun. Sebuah forum di tingkat kepala desa dan dusun di Lombok Tengah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr.HM.Nursiah, General Manager The Mandalika Agus Setiawan,Direktur Operasional ITDC sekaligus Chairman Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 Troy Reza Warokka, Direktur Utama MGPA sekaligus Wakil Chairman Pertamina Grand Prix of Indonesia Priandhi Satria, Kapolsek Pujut, Kapolsek Kawasan Mandalika, Camat Pujut Jumahir, serta seluruh Kepala Dusun se-Desa Kute.
Kehadiran para pimpinan penyelenggara MotoGP Mandalika 2025 dalam forum masyarakat ini menandai pentingnya kolaborasi antara warga lokal dengan pihak pengelola dan penyelenggara internasional demi menyukseskan MotoGP Mandalika 2025.
Forum ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan komitmen semua pihak dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta kondisi lingkungan yang kondusif menjelang dan selama berlangsungnya event. Pasalnya, Desa Kute merupakan pusat utama kegiatan, sehingga keberhasilan MotoGP Mandalika 2025 sangat ditentukan oleh keterlibatan langsung masyarakat di wilayah ini.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dusun Kute Dua, Bui Ahman, menegaskan bahwa masyarakat menyadari besarnya dampak positif MotoGP bagi ekonomi lokal dan pariwisata daerah. “Event MotoGP dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di Mandalika. Ajang ini diyakini bisa mendorong peningkatan ekonomi warga serta menarik lebih banyak kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Lebih jauh, Bui Ahman menegaskan kesiapan masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan. “Kami dari Forum Kepala Dusun siap menjaga keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas), dan kenyamanan wisatawan pada event MotoGP Mandalika ini. Dukungan penuh akan kami berikan demi suksesnya seluruh rangkaian kegiatan di KEK Mandalika,” tegasnya.
Forum Kadus juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusivitas wilayah. Menurut mereka, menjaga keamanan dan ketertiban bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga kewajiban moral seluruh warga. Dengan demikian, wisatawan yang hadir bisa merasa nyaman, sekaligus memberi kesan positif tentang Mandalika dan NTB di mata dunia.
Sementara Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. H.M. Nursiah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif masyarakat Desa Kute. Menurutnya, keterlibatan warga lokal menjadi modal penting yang tidak bisa digantikan. “MotoGP adalah kebanggaan kita bersama. Pemerintah tentu berupaya menyiapkan sarana, prasarana, dan keamanan. Namun tanpa dukungan masyarakat, semuanya tidak akan sempurna. Kehadiran Forum Kadus dengan semangat gotong royong ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat kita siap menjadi tuan rumah yang baik,” jelasnya.
General Manager The Mandalika, Agus Setiawan, menambahkan bahwa dukungan warga juga akan memperkuat posisi Mandalika sebagai destinasi sport tourism internasional. “Kebersamaan masyarakat dalam menyambut tamu dan menjaga Mandalika sangat berharga. Dengan begitu, MotoGP tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga pengalaman budaya yang berkesan bagi para pengunjung,” katanya.
Chairman Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Troy Reza Warokka, menegaskan bahwa dukungan masyarakat adalah faktor fundamental. Ia menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong warga Desa Kute yang telah berinisiatif menggelar forum ini.
“Forum Kadus Desa Kute adalah bukti nyata bahwa masyarakat kita siap menjadi bagian dari sejarah besar MotoGP Mandalika. Keterlibatan langsung warga bukan hanya memperkuat rasa memiliki, tetapi juga menciptakan suasana aman dan kondusif bagi wisatawan. MotoGP ini bukan sekadar balapan, tapi momentum membuktikan bahwa NTB mampu menjadi tuan rumah event kelas dunia,” ujar Troy Reza Warokka.
Troy Reza Warokka menambahkan, dengan dukungan penuh dari masyarakat, pemerintah, dan penyelenggara, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 diyakini akan memberikan kesan positif mendalam bagi dunia. “MotoGP Mandalika harus kita jadikan etalase Indonesia di mata global. Dengan kerja sama dan semangat yang ditunjukkan hari ini, saya yakin penyelenggaraan tahun ini akan lebih sukses dari sebelumnya,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, yang turut hadir dalam sarasehan ini, menyambut positif dukungan besar dari masyarakat Desa Kute. Ia menilai keterlibatan langsung warga adalah kunci sukses penyelenggaraan.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Forum Kadus Desa Kute. Forum ini merupakan bagian dari tradisi Betabeq , yakni tradisi meminta izin kepada masyarakat lokal sebelum sebuah acara besar digelar. Tradisi Betabeq ini penting, karena selain menghormati masyarakat, juga menegaskan bahwa budaya kita, kearifan lokal kita, tetap hidup berdampingan dengan perkembangan zaman,”ungkap Priandhi Satria.
Priandhi Satria menambahkan,”Dukungan masyarakat menjadi energi luar biasa yang memastikan seluruh rangkaian acara berjalan aman, lancar, dan berkesan.”
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan penyelenggara sangat menentukan kualitas event. “MotoGP Mandalika adalah etalase Indonesia. Oleh karena itu, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah, aparat keamanan, dan tentu saja masyarakat lokal. Dengan kebersamaan inilah kita bisa menghadirkan penyelenggaraan yang tidak hanya sukses dari sisi teknis, tetapi juga memberi dampak luas bagi ekonomi dan pariwisata NTB,” tambahnya.
MotoGP Mandalika 2025 bukan hanya sebuah ajang olahraga, melainkan momentum strategis untuk memperkuat citra Mandalika dan NTB sebagai destinasi wisata dunia.
Forum Kadus Desa Kute berharap, dengan terciptanya keamanan, kenyamanan, dan suasana kondusif, kunjungan wisatawan akan meningkat signifikan.
Sementara itu, pemerintah daerah berkomitmen memfasilitasi semua kebutuhan infrastruktur, MGPA bersama ITDC memastikan kualitas penyelenggaraan sesuai standar internasional, dan masyarakat lokal siap menjadi tuan rumah yang ramah.
Dukungan yang mengalir dari masyarakat Desa Kute, ditambah peran UMKM serta pelaku pariwisata lokal, menunjukkan bahwa MotoGP Mandalika 2025 adalah milik bersama. Dengan semangat gotong royong, masyarakat, pemerintah, dan penyelenggara optimistis ajang ini akan menjadi pesta dunia yang membanggakan Indonesia.