Ketikjari.com— Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan Bendungan Batujai sebagai pusat terminal penerbangan pesawat air (seaplane) khusus pariwisata berkualitas pertama di Indonesia. Rencana tersebut digagas oleh PT Abadi Mega Angkutan Nusantara (Aman Air) dan ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Dukungan itu ditunjukkan langsung oleh Bupati Pathul dengan mendampingi pihak investor meninjau lokasi Bendungan Batujai, Kamis (18/12/2025). Menurutnya, Bendungan Batujai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat konektivitas pariwisata karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan Bandara Internasional Lombok.
“Ini peluang besar bagi Lombok Tengah untuk memperkuat sektor pariwisata berkualitas dan membuka akses cepat ke berbagai destinasi unggulan di NTB, Bali, hingga NTT,” ujar Bupati Pathul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam rencana operasionalnya, Aman Air akan mengoperasikan dua unit pesawat Twin Otter Seaplane dengan sistem charter menuju sejumlah destinasi wisata, di antaranya Benoa, Benete, Teluk Moyo, Labuan Bajo, Teluk Saleh, serta kawasan wisata Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.
Bupati Pathul menegaskan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh investasi yang berpihak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat sekitar. Ia juga menyampaikan bahwa rencana tersebut telah dikoordinasikan dengan Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal.
Sementara itu, Presiden Aman Air Michael Nicholas menjelaskan bahwa sebelum operasional dimulai, pihaknya akan membangun hanggar pesawat seluas sekitar 5.000 meter persegi, dermaga apung, dan fasilitas dock. Ia memastikan kehadiran seaplane tidak akan mengganggu aktivitas perairan masyarakat.
“Kami ingin investasi ini memberikan dampak nyata, membuka lapangan kerja, dan mendorong tumbuhnya pariwisata premium di Lombok Tengah,” kata Michael.
Hal senada disampaikan Wakil Presiden PT Aman Air Daniel Dwi Ananta yang menyebutkan pengoperasian seaplane ditargetkan mulai pada kuartal tahun 2026, dengan kapasitas penumpang berkisar 16 hingga 18 orang per penerbangan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah berharap rencana ini dapat segera terealisasi dan menjadi tonggak baru pengembangan pariwisata berkelas dunia di daerah tersebut.

















