Ketikjari.com— Kawasan Mandalika kembali menjadi pusat perhatian nasional dan internasional menjelang digelarnya Mandalika International Festival (MIF) 2025, yang kini resmi memasuki hitungan mundur tujuh hari. Tahun ini, MIF hadir dengan konsep yang lebih besar, lebih ilmiah, dan lebih strategis melalui sub tema:
“Creating Quality Events in The Leading/Prime Destination Mandalika–Samota–Labuan Bajo to Speed Up International Tourist Visits to Indonesia.”
Tak hanya menyuguhkan pertunjukan festival dunia, MIF 2025 membawa misi besar untuk mendorong percepatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui rangkaian diskusi internasional dan kajian ilmiah.
Salah satu agenda utama yang menjadi pusat perhatian adalah Mandalika International Talkshow, forum berskala global yang menghadirkan 11 pembicara nasional dan 11 pembicara internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Talkshow ini mempertemukan pakar pariwisata, akademisi, pelaku usaha, pemimpin organisasi, komunitas budaya, hingga tokoh adat dari berbagai daerah dan negara.
Diskusi akan fokus pada tantangan dan prospek pengembangan tiga prime destination:
Mandalika, Samota (Sumbawa), dan Labuan Bajo (NTT)—yang kini menjadi Segitiga Emas Pariwisata Indonesia.
Para pembicara tidak hanya membahas potensi destinasi, tetapi juga:
- strategi penguatan event kelas dunia,
- peningkatan kualitas SDM pariwisata,
- penguatan ekonomi kreatif,
- inovasi digital,
- serta promosi global untuk mempercepat arus wisatawan mancanegara.
Untuk memastikan lahirnya rekomendasi yang kuat dan berorientasi masa depan, panitia menghadirkan Tim Perumus (Formulated Teams) yang berasal dari berbagai lembaga strategis di Indonesia.
Tim ini terdiri dari:
- Direktur MIF
- Poltekpar Lombok
- Ketua BPPD
- Ketua ASITA
- Perwakilan NTT
- UMMAT
- UNRAM
- Tokoh Sasak
- Tokoh Samota
- Tokoh Labuan Bajo
- President APIEM
- Perwakilan Lombok Tengah
- Perwakilan NTB dan NTT
Para perumus inilah yang bertugas merangkum seluruh gagasan para pembicara, menyusun kesimpulan utama, dan menyajikannya dalam bentuk dokumen strategis resmi.
Hasil dari Mandalika International Talkshow akan melahirkan dokumen resmi berjudul:
“Mandalika Top 10 Recommendations”
Dokumen ini berisi 10 rekomendasi strategis untuk memperkuat pembangunan pariwisata dan event di kawasan Mandalika–Samota–Labuan Bajo, bahkan untuk skala nasional.
Rekomendasi tersebut mencakup:
- pengembangan event internasional yang konsisten dan berkualitas,
- digitalisasi promosi pariwisata global,
- penguatan SDM dan kompetensi lokal,
- pembangunan atraksi baru berbasis budaya dan alam,
- strategi keberlanjutan (sustainability),
- integrasi data dan riset pariwisata,
- penguatan industri kreatif daerah,
- kolaborasi lintas provinsi,
- percepatan konektivitas dan aksesibilitas wisata,
- hingga roadmap 10 tahun untuk pengembangan tiga destinasi unggulan Indonesia.
Dokumen ini akan menjadi acuan bagi pemerintah pusat, daerah, akademisi, dan pelaku industri dalam merancang program kerja dan kebijakan pariwisata ke depan.
Direktur Event Mandalika International Festival, Siirajuddin, menegaskan bahwa MIF bukan sekadar perayaan festival, tetapi forum pemikiran yang memberi dampak nyata bagi negara.
Dalam pernyataan resminya, ia mengatakan:
“Inilah alasan MIF lahir. Tidak hanya sebagai festival hiburan, tetapi sebagai ruang besar lahirnya riset, sains, dan pemikiran strategis untuk masa depan pariwisata Indonesia. Mandalika, Samota, dan Labuan Bajo adalah prime destination yang membutuhkan event berkualitas sebagai pengungkit percepatan wisatawan mancanegara. Melalui ‘Mandalika Top 10 Recommendations’, kami ingin memastikan bahwa MIF memberikan manfaat, arah, dan dampak nyata bagi Indonesia,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa MIF akan terus menjadi wadah kolaborasi antara pakar nasional dan internasional, tokoh adat, pelaku industri, generasi muda, serta institusi akademik dalam memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia.
MIF 2025 tidak hanya menghadirkan atraksi seni dunia, parade budaya, festival internasional, dan kompetisi kreatif, tetapi juga:
- ruang diskusi strategis,
- pameran pariwisata,
- pertunjukan fashion internasional,
- serta panggung khusus untuk talenta lokal dan mancanegara.
Dengan kombinasi hiburan dan kajian ilmiah tersebut, MIF ingin memperkuat posisi Mandalika–Samota–Labuan Bajo sebagai segitiga emas pariwisata yang berdaya saing global.
Festival ini diproyeksikan menjadi salah satu event terbesar yang mendorong:
- peningkatan tamu mancanegara,
- investasi pariwisata,
- pertumbuhan UMKM kreatif,
- dan promosi internasional destinasi unggulan Indonesia.
Dengan hadirnya 22 pembicara dunia, Tim Perumus nasional–internasional, serta lahirnya dokumen strategis “Mandalika Top 10 Recommendations”, Mandalika International Festival 2025 dipastikan menjadi momentum penting untuk pengembangan pariwisata Indonesia.
Festival ini tidak hanya menyajikan tontonan, tetapi meninggalkan warisan pemikiran, strategi, dan rekomendasi yang dapat digunakan Indonesia dalam mempersiapkan diri menjadi destinasi utama wisata internasional.

















