Ketikjari.com— Festival Lasqi Nusantara Jaya tingkat Provinsi NTB Tahun 2025 resmi berakhir pada Sabtu (15/11/2025). Gelaran bergengsi yang berlangsung selama tiga hari di Kabupaten Lombok Utara itu kembali menghadirkan persaingan ketat antar duta seni Islami dari seluruh kabupaten/kota se-NTB.
Tahun ini, Lombok Tengah (Loteng) harus rela kehilangan predikat Juara Umum yang berhasil mereka rebut pada tahun sebelumnya. Meskipun menurunkan peserta terbaik, ketatnya kompetisi membuat Loteng hanya mampu meraih sejumlah posisi tiga besar di beberapa kategori.
Meski demikian, penampilan para peserta tetap mendapat apresiasi tinggi, karena kualitas vokal, penghayatan, serta performa panggung yang ditampilkan dinilai terus mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut capaian kontingen Lombok Tengah selama Festival Lasqi NTB 2025:
Pop Religi
- Remaja Putra — Juara 3: Bambang Sutrisno (09)
- Dewasa Putra — Juara 3: Muhamad Munir (07)
Bivo Gambus
- Anak Putra — Juara 3: Rijalul Hak (11)
- Anak Putri — Juara 3: Seraphina Aleeya Althaf (12)
Qasidah
- Remaja Putra — Juara 2: Nomor 02 (Lombok Tengah)
- Dewasa Putri — Juara 3: Nomor 02 (Lombok Tengah)
Deretan prestasi tersebut menjadi bukti bahwa meskipun tidak mendominasi, Lombok Tengah masih menjadi salah satu daerah dengan talenta seni Islami yang potensial dan kompetitif.
Ketua Lasqi Lombok Tengah, Hj. Nurul Aini Pathul Bahri, S.Pd, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas kerja keras seluruh peserta.
“Kalah menang adalah hal yang wajar dalam sebuah kompetisi. Yang terpenting, kita sudah tampil maksimal. Hasil tahun ini menjadi motivasi bagi kami untuk meningkatkan pembinaan dan mempersiapkan diri lebih matang pada tahun mendatang,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa Lasqi Lombok Tengah akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk penguatan manajemen pembinaan serta penelusuran bakat sejak dini.
Berdasarkan pengumuman resmi panitia, Kota Mataram dinyatakan sebagai Juara Umum Festival Lasqi Nusantara Jaya 2025. Kota Mataram unggul di sejumlah kategori sehingga berhasil menggeser posisi Lombok Tengah yang tahun lalu mendominasi.
Festival tahunan yang mengangkat kreativitas dan seni Islami ini kembali menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi, membangun karakter generasi muda, serta menjaga kelestarian seni budaya Islami di NTB.
Meski gagal mempertahankan gelar juara umum, kontingen Lombok Tengah pulang dengan semangat baru, motivasi lebih besar, dan tekad untuk kembali bangkit di 2026.

















