Soal Revisi UU TNI, Ketua GMP-RI NTB: Harus Kuat, Tapi Tetap Netral

Ketikjari.com – Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang disahkan melalui rapat paripurna DPR RI pada Kamis, 20 Maret 2025, terus menjadi sorotan publik. Tak hanya karena sejumlah pasal penting yang diubah, tetapi juga karena maknanya dalam membentuk ulang posisi dan peran strategis TNI di tengah dinamika ancaman modern terhadap kedaulatan negara.

Dalam UU TNI yang lama, prajurit aktif dilarang menduduki jabatan sipil kecuali setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas militer. Namun, dalam revisi terbaru, prajurit TNI aktif kini diperbolehkan menjabat di 14 kementerian atau lembaga negara tertentu.

Selain itu, aturan baru juga menetapkan batas usia pensiun: bintara dan tamtama maksimal 55 tahun, perwira hingga kolonel 58 tahun, dan perwira tinggi bintang satu hingga 60 tahun.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menanggapi revisi ini, Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia Nusa Tenggara Barat (GMP-RI NTB), Rindawanto, menyatakan dukungannya dengan catatan tegas soal peran strategis TNI dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas bangsa.

Baca Juga :  Keren,Desa Semparu Raih Juara Lomba Perpusdes 2025

“Saya mendukung semua hajat baik pemerintah. Saya yakin, pemerintah tentu tidak asal-asalan dalam menetapkan kebijakan sebesar ini,” ujarnya.

Rindawanto menekankan bahwa revisi tersebut harus dipahami sebagai bagian dari upaya pembaruan institusi negara dalam merespons tantangan zaman. Dalam era yang terus berubah cepat, menurutnya, TNI harus mampu beradaptasi dan memperkuat kapasitasnya tanpa kehilangan jati diri sebagai benteng pertahanan negara.

“Zaman sekarang menuntut kita untuk banyak berbenah dan melakukan upgrade agar tidak tertinggal dari negara-negara maju. Tapi TNI sebagai penjaga kedaulatan negara tidak boleh goyah, apalagi terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan yang bisa mengganggu netralitasnya,” kata Rindawanto.

Ia juga mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi TNI saat ini tak hanya berbentuk ancaman militer, tetapi juga perang ekonomi, perang informasi, hingga tekanan politik global.

“Sekarang ini ancamannya bukan lagi soal perang senjata. Kita sedang menghadapi perang ekonomi, perang pengaruh, dan tekanan politik global yang sangat kompleks. TNI harus memperkuat strategi, bukan hanya soal persenjataan, tapi juga daya tahan negara secara menyeluruh,” imbuhnya.

Baca Juga :  Poltekpar Lombok Gelar Nuzulul Qur’an 1446 Hijriah

Rindawanto melihat bahwa keterlibatan prajurit aktif di kementerian atau lembaga bisa menjadi peluang jika dilakukan secara hati-hati dan tepat sasaran. Namun, ia mengingatkan pentingnya tetap menjaga prinsip netralitas dan profesionalisme militer dalam konteks demokrasi.

“Peran TNI di lembaga sipil harus betul-betul strategis, bukan simbolik atau malah politis. Jangan sampai ada celah untuk membawa TNI masuk ke wilayah politik praktis,” tandasnya.

Ia berpandangan, revisi UU TNI ini merupakan cermin dari tantangan zaman sekaligus ujian bagi kematangan demokrasi Indonesia. Di satu sisi, ia memperkuat fleksibilitas peran TNI dalam konteks pertahanan menyeluruh.

Namun di sisi lain, dibutuhkan komitmen kuat dari seluruh elemen bangsa untuk memastikan bahwa reformasi ini tidak membuka jalan kembalinya militerisme dalam kehidupan sipil. TNI harus tetap menjadi garda terdepan pertahanan negara netral, profesional, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

Berita Terkait

BIZAM Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Skala Penuh 2025, Libatkan 500 Personel Lintas Instansi
MIF 2025 Siap Guncang Dunia: Kolaborasi Besar,Dukungan Lembaga Nasional,dan Kehadiran Tokoh Penting
Novotel Lombok Suguhkan Rangkaian Perayaan Akhir Tahun: Christmas Brunch dan Tropical Beach Night Party
Perumda Air Minum Tirta Ardhia Rinjani Gelar Rapat Kerja Tahunan,Bahas Renbis 2026
Bandara Lombok Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Skala Penuh 2025, Libatkan Seluruh Unsur Keamanan dan Keselamatan
Ular Kobra Masuk Toko Bangunan,Tim Damkartan Lombok Tengah Bergerak Cepat Lakukan Evakuasi
Jaga Kawasan Wisata Dunia,Bupati Lombok Tengah Dorong Penggunaan Teknologi Tambang Ramah Lingkungan
Duta Lingkungan NTB & PLN UIP Nusra Gelar River Clean Up di Sunset Land Mataram

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 02:40

MIF 2025 Masuki Tahap Akhir Persiapan: Venue VIP Deluxe Sirkuit Mandalika Siap Jadi Pusat Kegiatan Internasional

Rabu, 3 Desember 2025 - 00:37

Mandalika International Festival 2025 Dalam Hitungan Hari: Persiapan Final, Dukungan Nasional, dan Kolaborasi Spektakuler

Selasa, 2 Desember 2025 - 07:36

The Mandalika Suguhkan Sensasi Lari Berbalut Keindahan Alam dalam Mandalika KORPRI Fun Night Run 2025

Senin, 1 Desember 2025 - 11:34

Pendaftaran Mandalika KORPRI Fun Night Run 2025 Melebihi Target,Antusiasme Peserta Membludak

Sabtu, 29 November 2025 - 16:41

ITDC Raih Empat Penghargaan Bergengsi di Bidang Keberlanjutan di Tingkat Nasional dan Asia

Jumat, 28 November 2025 - 11:27

Mandalika International Festival 2025 Tinggal Hitung Hari, Persiapan Hampir 100 Persen On Time

Jumat, 28 November 2025 - 11:00

Novotel Lombok Hadirkan Perayaan Tahun Baru “Tropical Beach Night Party 2026” yang Meriah dan Penuh Hiburan

Jumat, 28 November 2025 - 10:52

Novotel Lombok Hadirkan Christmas Brunch 2025 dengan Hiburan Meriah dan Menu Spesial Natal

Berita Terbaru