Poltekpar Lombok Fasilitasi 30 peserta utusan dari seluruh Dinas pariwisata di NTB Ikutin Pendidikan dan Pelatihan Teknis Parekraf Dasar Berbasis Kompetensi

- Kontributor

Kamis, 1 Agustus 2024 - 10:01 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lombok Timur, – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok menggelar pendidikan dan pelatihan teknis pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) dasar berbasis kompensasi, tanggal 26 – 27 Juli 2024, di Desa Wisata Kembang Kuning Lombok Timur.

Kegiatan tersebut sekaligus lanjutan studi lapangan,untuk mengangkat Pariwisata di Nusa Tenggara Barat di ikuti 30 peserta utusan dari seluruh Dinas pariwisata di NTB dan Dinas Pariwisata di Provinsi Kalimantan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Ali Muhtasom menyampaikan, kegiatan itu diinisiasi Politeknik Pariwisata Lombok berkerjasama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf RI ini bertujuan untuk mengaplikasikan materi pembelajaran yang telah diberikan oleh para fasilitator selama pelatihan.

“Selama di Desa Wisata Kembang Kuning, para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana pengelolaan homestay, proses pembuatan kopi tradisional dan minyak tradisional dari Kelompok Sadar Wisata Desa Kembang Kuning,” ungkapnya, Kamis 1 Agustus 2024.

Selain itu kata Dr Ali, para peserta juga diberikan kesempatan untuk berkunjung ke destinasi wisata alam favorit, yaitu Air Terjun Sarang Walet dan Kolam Alam. Kegiatan pembelajaran dan aktivitas lapangan ini bertujuan untuk mendukung penyusunan proposal studi lapangan.

“Tujuan Diklat utamanya adalah meningkatkan kompetensi bidang Parekraf bagi para Aparatur Sipil Negara ( ASN ) agar mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat khususnya yang bergerak dibidang Pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya.

Selain itu lanjut Dr Ali, karena berbasis kompetensi maka semua materi yang diajarkan kepada peserta sesuai rencana capaian pembelajaran tentu tujuan diselenggarakannya diklat pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) tingkat dasar berbasis kompetensi yaitu, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan bagi para peserta agar dapat bekerja secara efektif di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga :  Bandara Lombok Tambah Rute Penerbangan Internasional Kuala Lumpur - Lombok

Selanjutnya, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di sektor parekraf agar mereka siap menghadapi tantangan dan tuntutan industri yang semakin berkembang.

Meningkatkan daya saing, tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan memastikan mereka memiliki kompetensi yang diakui secara nasional maupun internasional.

Meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan dan pelanggan dengan memberikan pelatihan yang fokus pada standar layanan dan kepuasan pelanggan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan.

Tidak hanya itu saja kata Dr Ali, menyiapkan tenaga kerja profesional dan siap kerja, yang mampu beradaptasi dengan perkembangan dan kebutuhan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Penting juga peningkatan kesadaran lingkungan dan budaya dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan budaya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif,” tegasnya.

Hal itu kata Dr Ali, disebabkan bahwa saat ini, pariwisata di NTB menunjukkan potensi besar dengan keindahan alam seperti pantai, pegunungan, dan budaya lokal yang unik.

Namun, beberapa hal perlu dibangun dan ditingkatkan untuk memaksimalkan potensi tersebut seperti promosi dan pemasaran, hal ini harus ada upaya promosi secara digital dan konvensional untuk menarik wisatawan domestik dan internasional.

Tentu dibarengi SDM dan pelatihan dengan meningkatkan keterampilan dan kompetensi pekerja di sektor pariwisata melalui pelatihan berbasis kompetensi.

Tidak itu saja, harus ada pengelolaan lingkungan yang mengadopsi praktik pariwisata berkelanjutan untuk menjaga kelestarian alam dan budaya lokal.

Bicara Pariwisata lanjut Dr Ali, perlu juga diversifikasi destinasi dengan mengembangkan destinasi wisata baru selain yang sudah terkenal seperti Lombok dan Gili Trawangan untuk menyebar arus wisatawan.

Baca Juga :  MIF Poltekpar Lombok Bakal Hadirkan Peserta dari 17 Negara

“Penting yakni aksesibilitas pariwisata di Nusa Tenggara Barat,” tuturnya.

Aksabilitas itu kata Ali, seperti Transportasi Udara, dimana andara Internasional Lombok sudah ada, tetapi perlu peningkatan dalam jumlah dan kualitas penerbangan, terutama penerbangan langsung dari berbagai kota besar di Indonesia dan luar negeri.

Kemudian Transportasi Darat, banyak jalan menuju destinasi wisata yang kurang memadai, dengan kondisi jalan yang rusak atau tidak terawat.

Begitu juga Transportasi Laut, meskipun ada beberapa pelabuhan, transportasi laut antar pulau masih terbatas dan seringkali tidak terjadwal dengan baik.

Adapun solusi untuk meningkatkan aksesibilitas pariwisata di NTB yakni peningkatan Infrastruktur Jalan, dimana Pemerintah perlu memperbaiki dan membangun jalan yang menghubungkan destinasi wisata utama dengan kota-kota besar dan bandara.

Pengembangan Bandara dengan meningkatkan fasilitas dan layanan di Bandara Internasional Lombok serta mengupayakan penambahan rute penerbangan langsung.

Begitu halnya Transportasi Laut perlu ditingkatkan frekuensi dan kualitas layanan feri serta kapal cepat antar pulau untuk mempermudah akses wisatawan.

Sarana Transportasi Publik harus disediakan dan memperbaiki transportasi publik seperti bus wisata yang terjangkau dan nyaman untuk wisatawan.

Yang sangat perlu sambung Dr Ali, membangun kemitraan dengan swasta dengan cara mengundang investasi swasta dalam pengembangan infrastruktur transportasi dan layanan pariwisata untuk memastikan kualitas yang baik.

“Penerapan teknologi tidak bisa di kesampingkan bahwa perlu menggunakan aplikasi dan teknologi digital untuk menyediakan informasi real-time tentang transportasi dan akses ke destinasi wisata. Dengan fokus pada aspek-aspek ini, pariwisata di NTB dapat berkembang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkasnya

Berita Terkait

The Nusa Dua Menjadi Venue Utama Penyelenggaraan World Public Relations Forum (WPRF) 2024
InJourney Sukses Gelar Aquabike Jetski World Championship 2024
Rekor MURI Pecah! 1.431 Pelajar Meriahkan Opening Ceremony Hari Kelima Aquabike Jetski World Championship 2024
Hari Keempat Aquabike Jetski World Championship Danau Toba di Samosir: Pengunjung Antusias,UMKM Meraup Berkah
Aksi Pembalap Aquabike Jetski World Championship 2024 Memukau Penonton
Sinergi Dengan Media NTB, Poltekpar Lombok Gelar Forum Kehumasan
Aquabike Jetski World Championship Hari Ke-2 : Pembalap Indonesia Makaio Wimylie Masuk 10 Besar
Hari Pertama Aquabike Jetski World Championship 2024,Pembalap Asal Portugal, Lino Araujo Raih Posisi Juara Pertama

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 12:14 WIT

Ketua Formen : Polres Loteng Diminta Atensi Laporan Wartawan

Selasa, 19 November 2024 - 10:24 WIT

Pimred SuaraLombokNews Resmi Laporkan Kepala SMAN 1 Pringgarata

Kamis, 14 November 2024 - 02:09 WIT

Bupati Lombok Tengah Menerima Kunjungan Dewan Transportasi Kota Jakarta

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 08:00 WIT

Poltekpar Lombok Resmi Jalin Kerjasama dengan PT Artama Dentisa Indonesia dan SLB 02 Loteng

Kamis, 10 Oktober 2024 - 18:11 WIT

Di Buka Sekda : Perangkat Desa Di Lombok Tengah Dibekali Ilmu Jurnalistik

Kamis, 10 Oktober 2024 - 15:46 WIT

Pjs Bupati Loteng Sampaikan Program Unggulan Pariwisata di Universitas Islam Al-Azhar NTB

Selasa, 1 Oktober 2024 - 07:59 WIT

Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lombok Tengah Berlangsung Khidmat

Rabu, 25 September 2024 - 08:59 WIT

Lombok Tengah: Dinas Damkartan Loteng,Di Sambangi Anak TK

Berita Terbaru

Hukrim

Ketua Formen : Polres Loteng Diminta Atensi Laporan Wartawan

Selasa, 19 Nov 2024 - 12:14 WIT