Ketikjari.com – Pelajar Kabupaten Lombok Tengah kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Bahasa Sasak Tahun 2025. Dalam kompetisi yang digelar tingkat provinsi tersebut, para siswa dari berbagai jenjang berhasil meraih total 12 penghargaan, terdiri atas 5 juara dari tingkat SD dan 7 juara dari tingkat SMP.
Prestasi Jenjang Sekolah Dasar
Pada jenjang SD, para peserta asal Lombok Tengah tampil gemilang dan berhasil membawa pulang lima penghargaan, yaitu:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- Lomba Cerpen – Juara II: Lalu Affan Dirman Satarie (SDN 2 Mantang)
- Lomba Cerpen – Juara III: Baiq Aliya Humaira Sidny (SDN 3 Praya)
- Lomba Membaca Puisi – Juara II: Novita Husna Putri (SDN Batu Nyala)
- Lomba Komedi Tunggal – Juara III: Auealia (SDN 1 Songkowana)
- Lomba Mendongeng – Juara II: Hanum Haura Ramadani (SDN Tampar-Ampar)
Prestasi Jenjang Sekolah Menengah Pertama
Tak kalah membanggakan, pelajar SMP dari Lombok Tengah juga berhasil menyumbang tujuh penghargaan:
- Lomba Tembang – Juara II: Cantika Tria Anggraeni (SMPN 1 Praya)
- Lomba Menulis Cerpen – Juara I: Della Zarifa Anggraeni (SMPN 3 Jonggat)
- Lomba Menulis Aksara – Juara II: Baiq Tsurayya Tresna Haniyah (SMPN 1 Batukliang)
- Lomba Membaca Puisi – Juara II: Jesika Aulini (SMPN 4 Kopang)
- Lomba Pidato – Juara I: M. Jefri Al Hidayat (SMPN 5 Batukliang)
- Lomba Komedi Tunggal – Juara III: Gisal Anggraini (SMPN 2 Praya Barat Daya)
- Lomba Mendongeng – Juara II: Oriza Satifa (SMPN 1 Praya)
Total 12 penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa Lombok Tengah memiliki potensi pelajar yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga mencintai serta melestarikan budaya daerah, khususnya Bahasa Sasak.
Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr H.M.Nursiah, memberikan apresiasi tinggi atas capaian para pelajar tersebut.
“Kami sangat bangga dengan prestasi anak-anak kita. FTBI bukan sekadar ajang lomba, tetapi juga ruang penting untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Bahasa Sasak sebagai bagian dari identitas budaya kita. Pemerintah daerah akan terus mendukung kegiatan yang memperkuat pelestarian bahasa dan budaya lokal,” ujar Nursiah.
Menurutnya, keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergi antara sekolah, guru pembimbing, serta dukungan dari pemerintah daerah dalam membangun karakter generasi muda yang unggul dan berbudaya.
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) sendiri merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa daerah. Melalui berbagai cabang lomba seperti cerpen, puisi, mendongeng, hingga tembang tradisional, FTBI menjadi wadah bagi pelajar untuk mengekspresikan kreativitas dan memperkuat identitas budaya daerah.
Dengan capaian tahun ini, Lombok Tengah semakin menunjukkan komitmennya dalam melahirkan generasi pelajar yang tidak hanya berprestasi akademik, tetapi juga bangga akan akar budaya lokalnya.
















