Ketikjari.com – Ketua Forum Media Online (Formen) Lombok Tengah, Darwis Putra Jagat, meminta pihak kepolisian agar memberikan atensi khusus terhadap laporan dugaan pencemaran nama baik Pemimpin Redaksi (Pemred) Suaralomboknews.com yang diduga dilakukan pihak SMAN 1 Pringgarata.
Menurutnya, pamflet atau selebaran berstempel Hoax yang disematkan para berita Suaralomboknews.com di akun facebok resmi SMAN 1 Pringgarata beberapa hari lalu merupakan tindakan yang sangat serius. Disamping merusak kredibilitas media dan wartawan yang bersangkutan, tindakan pihak SMAN 1 Pringgarata tersebut telah merusak kepercayaan masyarakat terhadap insan Pers secara menyeluruh.
Dikatakan Darwis, berita yang dimuat media suaralomboknews.com, tidak ada persoalan. Berita yang dimuat merupakan keterangan narasumber, bukan opini wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengenai tidak adanya klarifikasi langsung dari pihak sekolah, menurutnya bukan kesalahan wartawan melaikan akibat kesengaaan dari kepala sekolah itu sendiri. Sebab pihaknya mengetahu dengan sangat jelas bahwa pihak wartawan telah mencoba melakukan konfirmasi melalui telphone, namun tidak direspon.
Dan hal itu ternyata disengaja. Yang mana saat melakukan pertemuan bersama komite, wartawan dan pengurus Forum Media Online Lombok Tengah beberapa hari lalu, mengungkapkan bahwa pihaknya memang sengaja tiak mau memberikan penjelasaan kepada wartawan. Alasannya karena pihaknya mencurigai adanya niat jahat pada diri yang bersangkutan.
Dalam hal ini kata Darwis, Kepala SMAN 1 Pringgarata menganggap pertanyaan yang dilontatkan perihal kasus di sekolahnya ada niat negatif untuk menjatuhkan dirinya.
Alasan tersebut lanjut Darwis, sangat mengada ada. Mengenai pertanyaan kepada narasumber misalnya, sepenuhnya tergantung trik masing-masing wartawan. Selama pertanyaan yang dilontarkan sopan dan sesuai persoalan, apapun kalimatnya, tidak ada salahnya untuk dijawab.
Lagipula menurutnya, Suaralomboknews.com adalah perusahaan media resmi. Begitu juga dengan wartawannya, sudah terferifikasi di Dewan Pers. Sehingga kemungkinan untuk menyebarkan berita bohong, kemungkinannya sangat kecil.
” Kepala SMAN 1 Pringgarata ini jangan sok jadi ahli nujum lah. Kalau saja pak kepala sekolah tidak terlalu cepat berpikiran negatif, mingkin kejadiannya tidak seperti ini. Darimana dia tahu kalau wartawan berniat negatif, kenal saja tidak,” kata Darwis.
Terkait hal tersebut, pihaknya mendesak Polres Lombok Tengah segera memanggil pihak SMAN 1 Pringgarata untuk dimintai keterangan, sehingga persoalan ini bisa dibuka secara terang benderang. Pihaknya juga siap memberikan bantuan hukum jika diperlukan.
” Kami telah berkonsultasi dengan tim hukum. Yang jelas kami dari Forum Media Online Lombok Tengah selalu siap melakukan pembelaan,” pungkasnya.