KetikJari.Com- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memproyeksikan empat tren pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2024.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf), Angela Tanoesoedibjo, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) yang berlangsung secara _hybrid_ di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (22/12/2024), menjelaskan ada empat tren pariwisata pada tahun 2024 yakni _Bleisure, Wellness Experience, Deep and Meaningful_,dan _Set-Jetting._
Angela mengungkapkan, kembali pulihnya perjalanan bisnis secara global dan tumbuhnya kebebasan untuk bekerja jarak jauh meningkatkan fleksibilitas untuk berwisata di sela rutinitas pekerjaan, pelaku perjalanan bisnis terus menginkorporasi aktivitas _leisure_ dalam komitmen pekerjaannya, sehingga menjadikan _bleisure_ (_business and leisure_) sebagai tren yang akan terus tumbuh pascapandemi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini akan semakin meningkat ya bagaimana orang akan menggabungkan bisnis dan _leisure_ menjadi satu, ini sebetulnya menguntungkan untuk kita, karena Jakarta menjadi pusat untuk bisnis, dan ini kita bisa bawa dari Jakarta untuk para wisatawan yang tadinya berbisnis untuk bisa berwisata ke Bali, ke Labuan Bajo, ke Borobudur,” kata Wamenparekraf.
Peluang pun dapat diambil dengan menggabungkan paket-paket gabungan antara bisnis dengan wisata.
“Jadi bagaimana kita membuat paket-paket gabungan antara bisnis dan _leisure_, apalagi semakin banyaknya MICE, ini mendorong pertumbuhan bisnis, ini bisa kita gandengkan dengan paket wisata,” kata Wamenparekraf.
Selanjutnya, tren pengalaman wisata kebugaran (_wellness experience_) yang diproyeksikan bakal semakin diminati, hal ini berkaitan dengan pergeseran perilaku wisatawan usai pandemi COVID-19 yang semakin menyadari pentingnya kesehatan jiwa dan pengalaman spiritual.
“_Wellness experience_ ini menjadi penting maka kita mengembangkan wisata kesehatan, ini sedang kita garap, yang kita tahu di Bali ada KEK Sanur kesehatan yang sedang dibangun, kita harapkan ini menjadi salah satu yang menjadi _point of interest_ dari wisata kesehatan kita,” kata Wamenparekraf Angela.
Ada juga, tren pariwisata _deep and meaningful_. Ketidakpastian selama pandemi membuat lebih dari 3/4 wisatawan dalam survei Booking.com menginginkan pengalaman wisata yang lebih berkualitas dan bermakna.
Angela menjelaskan, Indonesia memiliki _nature_, dan _culture_ yang kental, yang hal tersebut dapat dikemas dengan _story telling_ yang menarik. Sehingga wisatawan dapat menikmati pengalaman wisata yang berkualitas dan bermakna.
Tren lainnya yakni wisata _set jetting_ (tempat-tempat syuting film) yang bakal digandrungi dan dikunjungi untuk berwisata.
Sedangkan di sektor ekonomi kreatif, juga ada empat tren pada tahun 2024, yaitu Audio Visual, Mobile Game, Musik, dan Kolaborasi.
“Untuk tren dari ekonomi kreatif adalah audio visual, yang kita tahu bagaimana generasi muda ini dekat sekali dengan konten _creating_, ini akan semakin menguat karena banyaknya platform yang bisa diakses oleh generasi muda,” kata Wamenparekraf Angela.
Wamenparekraf Angela juga menilai pada tahun 2024 ada transformasi _mobile game_ dari hiburan menjadi profesi.
Saat ini pemerintah pun sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) yang ditargetkan akan selesai akhir tahun 2023. Perpres ini merupakan bukti keberpihakan pemerintah terhadap pengembangan industri _game_ di tanah air.
“Kita melihat bahwa sekitar 25 triliun market _game_ di Indonesia, tetapi lebih dari 99 persen adalah _game_ asing, kita di sini terus melakukan agar bagaimana _game-game_ Indonesia yang bisa dimainkan oleh pemain _game_ lokal kita, juga semakin mendunia. Ekosistem ini sedang dibangun, jadi bukan hanya dari pemainnya saja tetapi infrastrukturnya agar _game_ ini bisa menjadi _esport tourism_,” kata Wamenparekraf.
Kemenparekraf/Baparekraf pun terus mendorong pengembangan industri _game_ tanah air dengan berkolaborasi dengan _developer game_ untuk memperkuat ekosistem industri _game_ Indonesia.
“Baru-baru ini saya bertemu dengan _developer game_, kami ingin berkolaborasi untuk menguatkan ekosistem _game_ dan juga infrastrukturnya. Jadi _game_ ini bisa jadi _esport tourism_. Maka, akan banyak wisatawan pemain pemain _game_ ini yang datang ke Indonesia untuk bisa menikmati Indonesia, dan mereka pasti _follower_-nya banyak dengan _engagement_ yang tinggi, jadi ini kita bisa manfaatkan untuk mempromosikan Indonesia,” kata Angela.
Begitu juga dengan tren musik yang akan terus berkembang di tahun 2024, karena adanya platform baru para pemusik untuk berkreasi.
Oleh karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf pun akan terus mendorong agar para musisi dapat memproteksi IP mereka.
Dan yang terakhir, adalah kolaborasi menuju kemajuan. Kolaborasi terus dilakukan antar subsektor untuk menghasilkan nilai tambah produk ekonomi kreatif, misalnya subsektor film dengan kuliner, atau fesyen dengan film.
Lebih lanjut, Wamenparekraf menyampaikan bahwa Kemenparekraf/Baparekraf telah menyusun strategi pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan prinsip produktif, inklusif, dan berkelanjutan.
“Tiga prinsip ini yang akan diturunkan dalam berbagai rencana Program Kerja Tahun 2024,” kata Wamenparekraf.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno serta seluruh pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.
Jumpa Pers Akhir Tahun 2023 ini didukung mitra co-branding “Wonderful Indonesia” yakni Nutrisari-Wdank, Fore Coffee, Waterbom Bali, Sea Safari Cruise, Aice Ice Cream, Kara Indonesia – PT. Sambu Group, Hydro Coco, Grab Indonesia, The Ascott Limited Indonesia, Traveloka, Kecap Bango – PT. Unilever Indonesia TBK, White Horse Group, Deltomed, Consina Outdoor Lifestyle, MesaStila Resort & Spa, Citra Cosmetic – PT. Unilever Indonesia TBK, Manhattan Hotel Jakarta, PT. Pembangunan Jaya Ancol TBK, Tugu Hotels & Restaurants, Pipiltin Cocoa, Bintang Toejoe, Rumah Atsiri Indonesia, Batavia Cafe Jakarta, Trac Astra, serta Tokopedia.