Ketikjati.com – HCF Group mencatat sejarah baru di Lombok dengan menggelar acara peletakan batu pertama proyek Green Paradise, pengembangan eco-luxury yang digadang sebagai ikon baru investasi berkelanjutan di Indonesia.
Acara yang berlangsung di kawasan Bumbang kecamatan Pujut Lombok Tengah Kamis, 2 Oktober ini dihadiri oleh pendiri HCF Group, Richard Demichele, bersama jajaran investor internasional, pejabat pemerintahan, serta tamu kehormatan dari Timur Tengah dan Eropa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Green Paradise berdiri di atas lahan tepi pantai seluas 9.182 m², menghadirkan vila berdesain berkelanjutan yang berpadu dengan keindahan alam tropis Lombok. Proyek ini menjadi simbol perpaduan antara kemewahan, inovasi, dan tanggung jawab lingkungan.
Pembangunan tersebut bukan hanya fokus pada aspek lingkungan, tetapi juga berorientasi pada pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) lokal

Pendiri HCF Group, Richard Demichele, menegaskan bahwa Green Paradise bukan sekadar proyek properti, melainkan sebuah visi jangka panjang.
“Apa yang saya bangun tidak bisa dibeli itu harus dialami. Green Paradise adalah warisan, tempat di mana keberlanjutan, budaya, dan gaya hidup mewah bertemu dalam harmoni,” ujarnya.
Green Paradise menjadi salah satu portofolio utama HCF Group, yang juga mengembangkan Lux Harmony di Thailand, serta berencana mengekspansi proyek ke Mandalika, Gili, Albania, dan India.
Melalui platform digital HCF Estate, investor dari seluruh dunia diberikan akses untuk berpartisipasi dalam investasi real estat ter-tokenisasi dengan sistem transparan dan aman.
Proyek ini bertujuan menciptakan destinasi pariwisata yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip green tourism.Tak hanya itu,Pemberdayaan SDM Lokal: HCF Group berencana untuk bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat dalam memberdayakan SDM di LombokProyek ini juga akan mengedepankan keunikan budaya dan sumber daya alam Lombok. Dengan mengintegrasikan elemen-elemen budaya lokal dan alam, proyek ini diharapkan dapat menjadi model pariwisata yang mengangkat identitas Lombok.
Proyek ini juga akan mengedepankan keunikan budaya dan sumber daya alam Lombok. Dengan mengintegrasikan elemen-elemen budaya lokal dan alam, proyek ini diharapkan dapat menjadi model pariwisata yang mengangkat identitas Lombok.HCF Group juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat dalam mengembangkan proyek ini. Hal ini penting untuk memastikan bahwa proyek tersebut sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Lombok.
HCF Group juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat dalam mengembangkan proyek ini. Hal ini penting untuk memastikan bahwa proyek tersebut sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Lombok.

“Dengan prinsip green tourism dan memberdayakan SDM lokal, HCF Group berambisi menjadikan Lombok sebagai contoh pariwisata berkelanjutan di Indonesia” Ungkapnya
Rangkaian perayaan peluncuran berlangsung selama 7 hari, dari 1 hingga 7 Oktober 2025. Selain peletakan batu pertama, kegiatan juga meliputi keikutsertaan HCF dalam MotoGP Mandalika 2025, jamuan makan malam eksklusif investor, hingga malam gala yang menjadi puncak acara.
Lebih dari 27 influencer global turut hadir untuk memperkuat eksposur internasional Lombok sebagai destinasi eco-luxury baru.