Ketua GMP RI NTB: Peredaran Narkoba Lebih Ganas dari Nuklir

- Kontributor

Selasa, 22 Juli 2025 - 12:14

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketikjari.com –  Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMP RI) Nusa Tenggara Barat, Rindawanto, menyampaikan pandangan kritis dan mendalam tentang peran pemuda dalam memutus mata rantai peredaran narkoba.

Dalam pernyataannya, ia menyoroti lemahnya perlindungan hukum bagi masyarakat yang ingin turut aktif memberantas narkoba, serta kuatnya dugaan keterlibatan oknum aparat penegak hukum (APH) dalam jaringan narkotika.

“Saya pribadi sangat mengutuk dan mengecam peredaran serta penyalahgunaan narkoba. Ini adalah persoalan nasional yang sangat serius karena merusak moral bangsa. Pemerintah memang memberi perhatian, tapi yang tidak kalah penting adalah peran aktif masyarakat,” tegas Rindawanto.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun menurutnya, masyarakat sering kali ragu dan takut untuk terlibat karena minimnya perlindungan hukum. “Meski niatnya baik, banyak masyarakat khawatir karena tidak adanya jaminan hukum serta kurangnya sosialisasi dari pemerintah maupun aparat. Ini membuat peran serta masyarakat dalam pemberantasan narkoba jadi mandek,” tambahnya.

Baca Juga :  Polres Loteng Berhasil Menghalau Massa Saling Serang di Pujut

Rindawanto bahkan menyebut narkoba sebagai musuh negara yang lebih ganas dari senjata pemusnah massal.

“Narkoba ini lebih berbahaya dari nuklir. Kalau korupsi menghancurkan sistem, narkoba menghancurkan generasi.”

Ia juga menyinggung banyaknya keterlibatan oknum dalam peredaran barang haram ini. “Banyak oknum APH yang terlibat, jadi sangat sulit untuk dimusnahkan jika pemerintah tidak benar-benar serius dan efektif dalam penanganan.”

Rindawanto menilai bahwa peredaran narkoba sudah melibatkan jaringan besar dan elit, sehingga banyak penangkapan hanya menyentuh “pecandu kelas teri”.

“Penangkapan yang terjadi hanya menyasar pemakai kecil. Kalau kita mau serius, harusnya yang ditangkap itu bandar dan jaringan besar.”

Ia juga mengungkapkan keprihatinan atas kondisi di daerah-daerah, termasuk di kampung halamannya, di Lombok Tengah. Anak-anak usia SMP disebutnya sudah mulai terjerumus dalam lingkaran narkoba.

“Ini sangat mengerikan. Anak-anak usia belasan tahun sudah terjerat narkoba. Di tempat saya, seperti di Beleka dan Lekor, itu sudah terjadi. Kalau dibiarkan, generasi kita akan rusak.”

Baca Juga :  27 Tahun Reformasi: Prof. Abdul Wahid Soroti Konsistensi Demokrasi dan Ancaman Oligarki

Sebagai solusi, Rindawanto mengusulkan pembentukan lembaga independen yang berfokus pada pencegahan narkoba, dengan melibatkan pemuda dan masyarakat.

“Kita perlu lembaga yang berdiri mandiri, bekerja di akar rumput, yang benar-benar aktif melakukan pencegahan dan edukasi soal bahaya narkoba. Pemuda harus jadi garda depan.”

Terakhir, Rindawanto menyerukan kepada pemerintah, khususnya kepada Presiden dan institusi terkait, agar tidak hanya fokus pada pencitraan pemberantasan narkoba, tapi juga menata ulang strategi dari hulu ke hilir.

“Kalau Presiden Prabowo memang serius, maka harus ada gebrakan nyata. Jangan hanya menangkap pecandu. Tangkap bandarnya, bersihkan aparat yang terlibat, dan lindungi masyarakat yang ingin membantu.”

Rindawanto menutup pernyataannya dengan harapan agar pemuda Indonesia tidak menjadi korban, melainkan menjadi aktor utama dalam menyelamatkan generasi dari kehancuran akibat narkoba.

Berita Terkait

POCARI SWEAT Run Lombok 2025: 9.000 Pelari Biru Jadikan Event Lari Sirkuit Terbesar di Indonesia
Ribuan Pelari Pocari Sweat Run 2025 Birukan Sirkuit Mandalika
Gubernur NTB Buka Pocari Sweat Run 2025 Di Mandalika
Wujud Kepedulian,ITDC Bersama InJourney Group Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir di Bali
Program ITDC Pencegahan Stunting Desa Kuta,Tunjukkan Hasil Positif
Gedung KRIS RS Mandalika Siap Layani Pasien,Kemenkes Pastikan Fasilitas Sesuai Standar
Pemkab Lombok Tengah Raih Paritrana Award 2025
Basarnas Siapkan Dua Helikopter untuk Evakuasi Medis di MotoGP Mandalika 2025

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 00:18

Ribuan Pelari Pocari Sweat Run 2025 Birukan Sirkuit Mandalika

Sabtu, 13 September 2025 - 23:16

Gubernur NTB Buka Pocari Sweat Run 2025 Di Mandalika

Jumat, 12 September 2025 - 21:05

Wujud Kepedulian,ITDC Bersama InJourney Group Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir di Bali

Jumat, 12 September 2025 - 20:51

Program ITDC Pencegahan Stunting Desa Kuta,Tunjukkan Hasil Positif

Jumat, 12 September 2025 - 07:48

Gedung KRIS RS Mandalika Siap Layani Pasien,Kemenkes Pastikan Fasilitas Sesuai Standar

Kamis, 11 September 2025 - 00:47

Pemkab Lombok Tengah Raih Paritrana Award 2025

Rabu, 10 September 2025 - 05:53

Basarnas Siapkan Dua Helikopter untuk Evakuasi Medis di MotoGP Mandalika 2025

Minggu, 31 Agustus 2025 - 05:00

Jelang MotoGP Mandalika 2025,RS Mandalika Gelar Apel Kendaraan Dinas

Berita Terbaru