Harmoni Gender di Pariwisata,Poltekpar Lombok Buka Wawasan Baru bagi Pelaku Wisata”

- Kontributor

Selasa, 18 November 2025 - 03:28

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketikjari.com— Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Mewujudkan Sinergi dan Harmoni Gender dalam Pariwisata: Strategi dan Implementasi Pengarusutamaan Gender Menuju Industri Pariwisata yang Inklusif dan Berkeadilan” pada Senin (17/11/2025) di De Balen Soultan Hotel, Kampus Poltekpar Lombok.

Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi akademisi, praktisi, mahasiswa, serta pelaku pariwisata untuk memperkuat pemahaman dan penerapan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam industri pariwisata nasional. Seminar ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mendorong terciptanya sektor pariwisata yang lebih ramah, aman, dan setara bagi seluruh masyarakat.

Dalam sambutannya, Direktur Poltekpar Lombok, Dr Ali Muhtasom, menekankan bahwa pengarusutamaan gender bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan juga komitmen moral. Ia menegaskan bahwa dunia pariwisata tidak hanya membutuhkan inovasi dan keterampilan teknis, tetapi juga kepekaan sosial serta keberpihakan pada nilai-nilai inklusif.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pariwisata harus menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi semua, tanpa memandang gender. Pengarusutamaan gender adalah bentuk komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil, kesempatan yang setara, serta pelayanan yang lebih berkualitas,” ujarnya.

Dr Ali juga menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran narasumber dan peserta dari berbagai latar belakang yang diyakini dapat memperkaya diskusi. Ia menekankan bahwa Poltekpar Lombok akan terus mendorong kegiatan yang memberikan wawasan kritis kepada mahasiswa dan insan pariwisata, sehingga sumber daya manusia yang dihasilkan tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki perspektif inklusif dan berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Dekranasda NTB, Sinta Agathia Iqbal, memaparkan bahwa hampir separuh pelaku ekonomi kreatif di NTB adalah perempuan, dan menariknya sekitar setengah dari mereka merupakan kepala rumah tangga. Kondisi ini menjadi alasan pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih melalui fasilitasi, pemberdayaan, legalitas usaha, serta penguatan kapasitas

Baca Juga :  Michael Learns to Rock Konser Eksklusif di The Nusa Dua

“Mereka adalah kelompok yang perlu kita bantu dan dukung. Semangat mereka untuk langsung turun membangun pariwisata NTB sangat patut diapresiasi,” ujar Sinta.

Ia menekankan bahwa isu kesetaraan gender di NTB terus mengalami perkembangan positif, namun masih banyak aspek pembangunan yang perlu diperkuat agar perempuan bisa memperoleh kesempatan yang sama, baik di sektor formal maupun ekonomi kreatif.

Sinta juga menegaskan bahwa kesetaraan gender bukan berarti menghapus perbedaan kodrati antara laki-laki dan perempuan. Justru, perbedaan karakter inilah yang kerap menjadi keunggulan dalam dunia pariwisata, terutama di sektor-sektor yang membutuhkan ketelitian, kreativitas, empati, dan kepekaan.

“Banyak pekerjaan pariwisata yang memang membutuhkan sentuhan perempuan, tapi bukan berarti laki-laki tidak bisa. Kesempatan itu sama, yang membedakan hanya kemauan,” tambahnya

Selain itu, Ketua Dekranasda NTB juga menyoroti fasilitas pariwisata yang belum sepenuhnya ramah perempuan. Masalah pencahayaan lokasi wisata, akses jalan, keamanan, hingga fasilitas sanitasi masih sering terabaikan. Ia menekankan bahwa hal ini bukan sekadar teori, melainkan pengalaman nyata wisatawan perempuan yang perlu menjadi perhatian serius agar destinasi wisata di NTB semakin maju.

Seminar nasional ini menghadirkan empat tokoh perempuan berpengaruh sebagai narasumber utama, yakni:

Sinta Agathia M. Iqbal – Ketua Dekranasda Provinsi NTB

Amirosa – Dosen di bidang Pariwisata dan Hospitaliti

Erna Nuryanti – Praktisi kuliner dan pemberdayaan UMKM

Giri Adnyani – Pejabat senior di sektor kepariwisataan

Keempat narasumber membahas berbagai perspektif strategis terkait peran perempuan, tantangan bias gender, hingga implementasi PUG dalam manajemen destinasi, UMKM, layanan wisata, dan tata kelola organisasi.
Dalam pemaparan materi:

Baca Juga :  Poltekpar Lombok Gelar Nuzulul Qur’an 1446 Hijriah

Sinta Agathia menekankan penguatan peran perempuan dalam industri kreatif dan kerajinan sebagai kunci keberlanjutan ekonomi daerah.

Amirosa mengulas peran produktif, reproduktif, dan sosial kemasyarakatan yang menuntut perempuan terlibat dalam pengembangan kepariwisataan dan dampak ekonomi sosial dan lingkungan yang mensejahterakan bagi keberlanjutan pariwisata.

Erna Nuryanti memaparkan peran UMKM perempuan dalam meningkatkan daya saing ekonomi lokal sekaligus memastikan keberlanjutan sektor kuliner dan kreatif.

Giri Adnyani menegaskan pentingnya integrasi PUG dalam perencanaan jangka panjang lembaga pariwisata, agar prinsip inklusif dan keadilan gender menjadi bagian dari budaya kerja.

Acara semakin interaktif saat sesi tanya jawab dibuka. Para peserta, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pelaku industri wisata, mengajukan pertanyaan seputar:

Pengalaman menghadapi bias gender di lapangan
Cara meningkatkan perlindungan bagi pekerja perempuan

Strategi UMKM perempuan agar berdaya saing lebih tinggi

Penerapan etika komunikasi bagi frontliner pariwisata

Tantangan penerapan PUG di desa wisata

Para narasumber menjawab pertanyaan dengan lugas, memberikan studi kasus nyata, serta menawarkan solusi implementatif yang dapat diterapkan di lingkungan kerja maupun pembelajaran.

Melalui penyelenggaraan seminar ini, Poltekpar Lombok menegaskan komitmennya untuk membangun sumber daya manusia pariwisata yang tidak hanya unggul secara kompetensi, tetapi juga memiliki perspektif keberlanjutan, etika, dan kesetaraan gender.

Seminar nasional ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman seluruh peserta mengenai pentingnya harmoni gender dalam dunia pariwisata, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem wisata yang inklusif dan berkeadilan bagi semua pihak.

Berita Terkait

Pemprov NTB dan Poltekpar Lombok Perkuat Kompetensi SDM Pariwisata 2025
ITDC-KALISTA Inisiasi Uji Coba Bus Listrik di The Nusa Dua
ITDC Tegaskan Komitmen Keberlanjutan The Nusa Dua Menuju Sertifikasi GSTC
Poltekpar Lombok Jadi Tuan Rumah Policy Lab Diplomasi Ekonomi, Dorong Sinergi Penguatan Potensi Daerah
HUT ke-52 ITDC,Gaungkan Semangat “Innovation for the Nation” dan Tebar Kepedulian di Tiga Kawasan
Poltekpar Lombok Gelar Upacara Hari Pahlawan 2025, Gaungkan Semangat Kepahlawanan Modern
The Westin Resort Nusa Dua dan The St. Regis Bali Resort Kembali Buktikan Kualitas dan Daya Saing Global
Mandalika International Festival 2025 Siap Digelar, Usung Tema “Mandalika Invites The World”

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 14:37

Diskominfo Lombok Tengah Perkenalkan PEPADU,Terobosan Besar Integrasi Layanan Publik Digital

Rabu, 19 November 2025 - 06:52

Lombok Tengah Genjot Operasi Genting 2025: Data KRS Jadi Senjata Utama Tekan Stunting

Sabtu, 15 November 2025 - 08:17

Lombok Tengah Siap Sukseskan Jambore Cabang XV Pramuka 2025 di Bumi Perkemahan DAM Pengga

Sabtu, 15 November 2025 - 08:02

Wabup Nursiah Hadiri Sosialisasi Perpres 57/2023,Pemda Loteng Dorong Transparansi Bursa Kerja

Sabtu, 15 November 2025 - 05:00

Gagal Jurara Umum,LASQI Lombok Tengah,Siap Berbenah Di 2026

Sabtu, 15 November 2025 - 03:43

SILA’deLUMBAR, Inovasi Digital Sekretariat DPRD Lombok Tengah untuk Permudah Aspirasi Masyarakat

Rabu, 12 November 2025 - 04:25

Diskominfo Lombok Tengah Jadi Rujukan Studi Komparasi Pengelolaan PPID dari Lombok Utara

Selasa, 11 November 2025 - 14:10

PDAM Lombok Tengah Gaungkan Transparansi dan Integritas Tanpa Kompromi

Berita Terbaru