Hilirisasi Industri Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional Berkelanjutan

- Kontributor

Jumat, 21 Februari 2025 - 00:16 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketikjari.com– Hilirisasi industri menjadi strategi utama dalam upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional. Hal ini disampaikan oleh Dr. Maharani, Akademisi dari Universitas Gunung Rinjani (UGR).

Menurutnya, hilirisasi bukan sekadar pilihan, melainkan kewajiban yang harus dijalankan agar Indonesia memperoleh manfaat maksimal dari sumber daya alam yang dimiliki.

Dr. Maharani menekankan bahwa sektor pertambangan dan hasil bumi merupakan pondasi utama ekonomi Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita tidak hanya memiliki minyak, tetapi juga emas, nikel, serta komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, cokelat, dan kopi. Sayangnya, banyak dari hasil bumi ini diekspor dalam bentuk bahan mentah tanpa nilai tambah yang optimal,” ujarnya, Kamis (20/2/2025).

Ia menjelaskan bahwa hilirisasi industri dapat meningkatkan nilai jual komoditas sebelum diekspor.

“Jika kita mengolah kelapa sawit menjadi produk turunan seperti minyak goreng atau biodiesel sebelum diekspor, tentu nilai ekonominya akan jauh lebih besar dibandingkan menjual bahan mentah,” katanya.

Lanjut Dr. Maharani, dengan adanya Industri hilir tentu akan memerlukan tenaga kerja lebih banyak dibandingkan sekadar mengekspor bahan mentah. Dengan berkembangnya sektor manufaktur dan industri pengolahan, secara otomatis akan membuka peluang kerja yang lebih luas bagi masyarakat.

Baca Juga :  Kapolres AKBP Iwan : Blokir Jalan Di Bypass BIL Sudah Di Buka

“Jika hilirisasi diterapkan secara optimal, ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi, sehingga ketahanan pangan dan industri semakin kuat,” ucapnya.

Potensi Hilirisasi di NTB

Dalam konteks daerah, khususnya Nusa Tenggara Barat (NTB), sektor pertanian dan pertambangan masih menjadi pilar utama ekonomi.

“Saat ini, pertambangan adalah penyumbang terbesar bagi ekonomi NTB, disusul oleh sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan,” jelas Dr. Maharani.

Selain itu, kata Dr. Maharani, sektor kelautan dan perikanan juga tidak kalah menyumbang pendapatan ekonomi cukup besar di NTB, terlebih saat ini ada banyak tambak udang tersebar di pulau Lombok dan Sumbawa.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa sektor tambang memiliki keterbatasan umur dan ketergantungan pada regulasi global yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca Juga :  Career Expo 2024, Poltekpar Lombok Sediakan 745 Posisi Kerja

NTB memiliki potensi besar dalam beberapa komoditas unggulan, seperti cabai dan kelapa yang telah diekspor ke 16 provinsi.

“Jika kita ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTB sesuai target nasional sebesar 8%, maka kita harus fokus pada pembangunan sektor ini, termasuk melalui hilirisasi,” paparnya.

Menurutnya, tanpa strategi hilirisasi yang kuat, pencapaian pertumbuhan ekonomi di atas 5% akan menjadi tantangan berat.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada sektor tambang yang suatu saat akan habis. Perlu ada perencanaan jangka panjang agar ekonomi NTB tetap tumbuh secara berkelanjutan,” tambahnya.

Meskipun hilirisasi menjanjikan manfaat besar, tantangan tetap ada. Biaya investasi dalam pengolahan hasil bumi cukup tinggi, sementara regulasi baik di tingkat nasional maupun global juga berpengaruh terhadap kebijakan hilirisasi.

“Namun, jika pemerintah dan pelaku industri bersinergi dalam membangun infrastruktur dan kebijakan yang mendukung, maka hilirisasi industri dapat menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Dr. Maharani.

Berita Terkait

Tindak Lanjut Pengusulan PPPK,Komisi I dan IV Gelar Rapat Internal
Dosen Poltekpar Lombok Resmi Serahkan 16 Eksempler dari 14 Judul Karya ke Perpustakaan Kampus
Lombok Tengah Raih Juara Umum STQH XXVIII NTB 2025
Wabup Nursiah Hadiri STQ XXVII Di Kabupaten Lombok Timur
Lombok Tengah Raih Skor Tertinggi di NTB dalam Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 2024
Akademisi di NTB Mendukung BPI Danantara,Berikut Masukan untuk Prabowo
FORMEN Loteng Kunjungi Kantor JMSI Bali
Di Saksikan Bupati Pathul : Wabup Nursiah Terpilih Kembali Sebagai Ketua IKAPTK 2025 – 2030

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 05:22 WITA

Rayakan Dies Natalis ke 9, ini sejumlah Capaian Poltekpar Lombok

Kamis, 8 Mei 2025 - 15:00 WITA

Dorong Investasi Sport Tourism Nasional,GT World Challenge Asia 2025 Siap Digelar di The Mandalika

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:52 WITA

Update GT World Challenge Asia Mandalika: Sirkuit Raih Homologasi FIA,Persiapan Marshall Tuntas

Selasa, 6 Mei 2025 - 07:35 WITA

Ketum Judo NTB Lalu Pathul Bahri,Bertemu Danrem Bahas Kejurprov Bali Nusra

Selasa, 6 Mei 2025 - 07:27 WITA

Jelang GT World Challenge Asia,Tim-Tim Siap Berlaga di Sirkuit Mandalika

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:33 WITA

Hot Sale 5.5! Tiket MotoGP™ 2025 Harga Spesial dan Hadiah Menarik Sepanjang Mei

Senin, 5 Mei 2025 - 06:05 WITA

Ciptakan Wisata Bersih,Poltekpar Lombok Gandeng Dispar NTB dan Dinas LH Bersihkan Pantai Ampenan

Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:18 WITA

Kartini Fest 2025: Perempuan, Budaya, dan Kecantikan Asia Bersatu di The Nusa Dua

Berita Terbaru

Pariwisata

Rayakan Dies Natalis ke 9, ini sejumlah Capaian Poltekpar Lombok

Jumat, 9 Mei 2025 - 05:22 WITA